visitaaponce.com

Rumah Rusak Akibat Gempa Bawean Capai 4.679 Unit, 774 di Antaranya Rusak Berat

Rumah Rusak Akibat Gempa Bawean Capai 4.679 Unit, 774 di Antaranya Rusak Berat
Bangunan masjid roboh akibat gempa di Dusun Balikbakgunung, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Minggu (24/3/2024).(ANTARA/Rizal Hanafi )

GEMPA dengan magnitudo (M)6,5 yang terjadi pada Jumat pekan lalu (22/3) di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berdampak pada kerusakan bangunan seperti rumah warga dan gedung fasilitas publik. Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim per Senin (25/3) pagi, menyebut total rumah rusak berjumlah 4.679 unit.

Rincian berdasarkan tingkat kerusakan antara lain rumah rusak berat sebanyak 774 unit, rusak sedang 1.332 unit, dan rusak ringan 2.573 unit. Dari total jumlah tersebut, kerusakan terbesar berada di Kabupaten Gresik, yakni 772 unit rusak berat, 1.330 rusak sedang, dan 2.554 rusak ringan.

Sementara kerusakan lain terjadi di Kabupaten Tuban, Lamongan, Sidorajo, Pamekasan, dan Kota Surabaya.

Baca juga : Gempa di Laut Jawa Hingga Magnitudo 6,5 Disebut BMKG Sebagai Kejadian Luar Biasa

Selain bangunan tempat tinggal, bencana geologi ini juga mengakibatkan kerusakan pada bangunan fasilitas publik, seperti tempat ibadah, sekolah, kantor dan rumah sakit. Total kerusakan pada bangunan fasilitas publik yaitu tempat ibadah 183 unit, sekolah 91, kantor 24 dan rumah sakit 5.

Kerusakan terbesar untuk fasilitas publik tersebut berada di Kabupaten Gresik. Rinciannya, tempat ibadah 181 unit, sekolah 88, kantor 19, dan 1 rumah sakit. “BPBD masih melakukan asesmen tingkat kerusakan pada fasilitas tersebut,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (25/3).

Gempa yang merusakkan tempat tinggal juga berdampak pada pengungsian para warga. Data BPBD Provinsi Jatim per Senin (25/3) pagi, total warga mengungsi berjumlah 33.535 jiwa. Rinciannya, pengungsi kelompok dewasa berjumlah 18.531 jiwa, anak-anak 10.109, dan lansia 4.895.

Baca juga : BPBD Jatim Masih Siaga Penuh di Pulau Bawean Pascagempa Tuban

BPBD kabupaten, kota, dan provinsi Jatim yang didukung berbagai pihak melakukan upaya penanganan darurat sejak dini. Para pemangku kepentingan yang membantu pemerintah daerah antara lain dari BNPB, Basarnas, BMKG, TNI, Polri, organisasi perangkat daerah di lingkungan kabupaten dan provinsi.

Sementara itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Jatim dan Kabupaten Gresik telah mendirikan tenda keluarga, di antaranya di Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura.

Di samping itu, personel TRC juga melakukan asesmen dampak dan kebutuhan di lokasi terdampak. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jatim menyampaikan asesmen bertujuan untuk mengoptimalkan dan mengefektifkan penanganan darurat.

Baca juga : Sesar Aktif Picu Gempa Dangkal di Perairan Tuban, Apa Dampaknya?

Gempa bumi dengan M6,0 tercatat mengguncang wilayah Jatim pada Jumat (22/3) pukul 11.22 WIB. Pusat gempa berada di laut 132 km timur laut Tuban dengan kedalaman 10 km.

BMKG merilis skala MMI gempa tersebut di wilayah Tuban IV – V MMI, III – IV Bawean, II – III MMI Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, dan beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah. Guncangan juga dirasakan wilayah Yogyakarta dan Kalimantan Selatan.

Selanjutnya gempa M6,5 terjadi menyusul gempa besar sebelumnya, pada 15.52 WIB di hari yang sama. Pusat gempa berada di laut 130 km timur laut Tuban dengan kedalaman 10 km.

Menurut pantauan BPBD Provinsi Jatim, gempa susulan atau aftershock terekam hingga 256 kali hingga hari ini (25/3) pukul 06.00 WIB. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat