visitaaponce.com

Transplantasi bagi Pasien dengan Penyakit Hati yang Kronis

Transplantasi bagi Pasien dengan Penyakit Hati yang Kronis
Ilustrasi.(Freepik)

PENYAKIT hati kronis berkembang dalam empat tahap, yaitu hepatitis, fibrosis, sirosis, dan gagal hati. Ketika para ahli kesehatan menyebutkan penyakit hati, mereka biasanya merujuk pada kondisi persisten yang secara bertahap merusak hati. Infeksi virus, keracunan, dan masalah metabolisme tertentu menjadi kontributor umum untuk penyakit hati kronis. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 354 juta orang di seluruh dunia hidup dengan penyakit hati seperti hepatitis B dan C. Di Indonesia, sekitar 20 juta orang diyakini menderita penyakit hati dengan prevalensi tertinggi pada kasus hepatitis B.

Ahli bedah umum Pusat Transplantasi Ginjal, Pusat Transplantasi Hati, Rumah Sakit Acibadem Atakent, Prof. M.D. Hamdi Karakayali, dokter yang terlibat dalam perawatan pasien, menjelaskan transplantasi hati ialah satu-satunya pilihan bagi pasien dengan gagal hati yang tidak responsif terhadap pengobatan dan intervensi bedah alternatif. Mengingat sifatnya yang tak tergantikan dan ketidakmampuan mesin untuk mereplikasi fungsinya, mereka yang menderita gagal hati kronis dan penyakit hati akut tertentu memerlukan transplantasi organ yang sehat.

Baca juga : Semua Orang Bisa Jadi Donor Kornea, Asal...

"Di Acibadem, kami melakukan operasi transplantasi hati menggunakan kemampuan medis berkualitas dan teknologi tercanggih dengan harga wajar. Selain itu, kami menawarkan perawatan pascaoperasi yang komprehensif untuk memastikan pasien kami dapat bertransisi ke kehidupan normal dengan lancar," tambahnya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/4).

Hingga saat ini, Acibadem telah berhasil melakukan lebih dari 1.000 prosedur transplantasi hati, melebihi tingkat keberhasilan rata-rata global. Pada tahun sebelumnya saja, sekitar 125 transplantasi hati dilakukan di rumah sakit Acibadem.

Salah satunya ialah pria berusia 47 tahun asal Indonesia, Bakti Lubis Hamzah, menjalani prosedur transplantasi hati pada Oktober 2023. Lubis telah menderita fibrosis dan sirosis hati sejak 2022 yang ditandai dengan gejala-gejala seperti pelemahan pada otot, lemas, mual, muntah, dan ketidaknyamanan pada hati di bagian kanan atas perut.

Baca juga : Sistem Ekskresi pada Manusia, Organ-Organ, dan Gangguannya 

Setelah menjalani diagnosa dan pengobatan di Indonesia, Lubis akhirnya diberi tahu oleh dokternya bahwa penyakitnya telah berkembang ke tahap yang memerlukan prosedur transplantasi. Informasi inilah yang kemudian mendorongnya untuk mencari layanan kesehatan terkemuka di luar negeri untuk menjalani perawatan.

"Saya menemukan Acibadem Healthcare Group ketika sedang mencari rekomendasi untuk menjalani transplantasi hati. Saya diarahkan untuk mengunjungi kantor informasi Acibadem di Jakarta yang tidak hanya meyakinkan saya tentang keunggulan mereka dalam melakukan prosedur transplantasi hati, tetapi juga menawarkan layanan perjalanan medis yang komprehensif ke Turki," kata Lubis.

Setelah mengambil keputusan, didampingi putranya yang berusia 23 tahun, Tigor Hamonangan--yang setuju menyumbangkan sebagian dari hatinya untuk prosedur yang dijalani ayahnya--pasien bertolak ke Istanbul untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Universitas Acibadem. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat