Pengangkatan Ratusan Ribu Guru Honorer di Indonesia Dipuji Organisasi Guru Dunia
![Pengangkatan Ratusan Ribu Guru Honorer di Indonesia Dipuji Organisasi Guru Dunia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/78232b8a5d9a725cce92b18b8ce74c25.jpeg)
DALAM beberapa tahun terakhir, pemerintah berupaya menyelesaikan persoalan guru honorer. Tercatat lebih dari 500 ribu guru honorer diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN) kategori pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan upaya penuntasan masalah guru honorer di Indonesia itu, diapresiasi organisasi guru dunia Education International yang berbasis di Brussel. Mereka selama ini bersuara tentang nasib guru lewat kampanye Voice Global Teacher.
"Hasil kajian mereka, terjadi kekurangan guru sebanyak 4 juta orang. Mereka mengapresiasi upaya Indonesia mengangkat guru honorer," kata Unifah di kantornya pada Jumat (5/4) malam. Dia menjelaskan PGRI selama ini bersuara keras untuk urusan nasib guru honorer. Para guru honorer itu harus mendapatkan kepastian status hukum dalam bekerja.
Baca juga : Jelang Lebaran, Guru Honorer Hanya Bisa Gigit Jari Bayangkan Adanya THR
Unifah mengatakan yang bisa mengangkat guru honorer jadi ASN PPPK itu adalah pemerintah atau negara. Sebagai organisasi profesi, PGRI hanya bisa mendorong pemerintah untuk menyelesaikan urusan guru honorer. Selama ini kerap muncul di pemberitaan, guru honorer mendapatkan gaji bulanan yang jauh dari kata layak.
"Idealnya guru honorer yang diangkat jadi ASN sekitar satu juta orang," katanya. Tetapi dengan kemampuan fiskal negara, saat ini guru honorer yang sudah diangkat jadi ASN PPPK berjumlah 500 ribu orang lebih. Dia berharap kebijakan penuntasan pengangkatan guru honorer itu tetap dilanjutkan.
Pada kesempatan itu, Unifah juga menyampaikan aspirasi lain ke pemerintah Indonesia. Yaitu tidak menarik guru honorer yang sudah diangkat jadi ASN PPPK ke sekolah negeri. Padahal sebelumnya mereka mengajar di sekolah swasta. "Nanti sekolah swasta kekurangan guru," jelasnya.
Unifah mengatakan sudah banyak lembaga yang bersuara atas kebijakan itu. Diantaranya adalah Muhammadiyah yang memiliki banyak sekolah. Dia menegaskan yang bersekolah di sekolah swasta itu juga anak-anak bangsa. Sehingga pemerintah perlu ikut memperhatikan mereka. Dengan mengembalikan guru ASN PPPK ke sekolah asalnya, dia anggap sebagai wujud hadirnya pemerintah untuk sekolah swasta. (Z-8)
Terkini Lainnya
229 Ribu Guru PPPK belum Penempatan, Pemda Harus Proaktif
Korban Judi Online Dinilai tidak Pantas Dapat Bansos, Lebih Baik Guru Honorer Pak Menteri!
Potongan Tapera Buat Cemas Para Guru Honorer
Anggota DPR RI Putih Sari Perjuangkan D4 Bidan Pendidik Jadi PPPK
Survei: 74 Persen Guru Honorer Dibayar Lebih Kecil dari Upah Minimum Terendah Indonesia
Hari Guru Nasional, P2G Ingatkan Presiden Terpilih Penuhi Janji Sejahterakan Guru
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap