visitaaponce.com

Manfaat Berlari Ternyata tidak hanya Sekadar untuk Kardio

Manfaat Berlari Ternyata tidak hanya Sekadar untuk Kardio
Ilustrasi(Freepik)

OLAHRAGA lari ternyata tidak hanya sekadar latihan kardio yang dapat meningkatkan detak jantung. Masih ada manfaat lainnya dari berlari yang secara tidak langsung dirasakan, menurut para ahli.

Dikutip dari laman Well and Good, Minggu (14/4), berlari dapat berkontribusi pada meningkatkan daya tahan otot sehingga membantu memberi stamina untuk menangani tugas sehari-hari dengan mudah dan mengurangi kemungkinan cedera. Ini juga bagus untuk menjaga keseimbangan dan postur yang baik.

Berlari melibatkan berbagai kelompok otot, termasuk paha depan, paha belakang, betis, otot inti, dan bahkan tubuh bagian atas pada tingkat yang lebih rendah. Saat Anda berlari, otot Anda beradaptasi dengan upaya berkelanjutan dan menjadi lebih kuat.

Baca juga : Jaga Kesehatan dengan Olahraga untuk Kesejahteraan Mental dan Fisik

"Saat berlari, otot kita seperti pengungkit yang memungkinkan kita menggerakkan persendian untuk menopang aktivitas berlari," jelas ahli terapi fisik dan pelatih pribadi bersertifikat Kat Campbell.

Selain itu, tubuh mulai menggunakan oksigen dengan lebih efisien dan mengirimkannya ke otot-otot yang digunakan.

Berlari juga dapat membuat tulang lebih kuat karena mengharuskan kita menerima dua hingga tiga kali berat badan kita.

Baca juga : Baznas Gelar 'Indonesia Run for Palestine'

"Saat kita berlari, terjadi peningkatan pembentukan osteoklas. Ini adalah sel yang bertanggung jawab untuk memecah tulang tua sehingga tulang baru yang lebih kuat dapat direnovasi. Setelah berlari, kita mengalami peningkatan pembentukan osteoblas, yang membantu tulang kita tumbuh kembali lebih kuat dari sebelumnya," kata Campbell.

Seiring bertambahnya usia, peningkatan kepadatan tulang ini sangat penting untuk mencegah atau mengurangi osteopenia (tahap awal hilangnya massa tulang) dan osteoporosis (kondisi hilangnya massa tulang yang lebih parah).

Berlari dapat mengaktifkan mekanisme penyembuhan di jaringan. Proses penyembuhan inilah yang membuat tulang lebih kuat dan mampu bertahan lebih lama.

Baca juga : Tips Menjaga Massa dan Kekuatan Otot di Usia 30-an

Alasan lain untuk mulai berlari adalah ada bahan kimia otak yang benar-benar meningkatkan suasana hati selama atau segera setelah berlari. Namun ada manfaat kognitif dan emosional dari lari yang lebih dari sekadar manfaat ini.

Jenna Nielsen, yang bekerja sebagai pekerja sosial klinis dan terapis di ADHD Advisor menjelaskan manfaat lari bagi kesehatan mental termasuk pengurangan stres dan peningkatan neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin.

"Olahraga intens selama 20 hingga 30 menit dengan kecepatan 70% dari detak jantung maksimum sesuai usia Anda akan secara signifikan mengurangi kecemasan dan meningkatkan emosi positif selama beberapa jam hingga sehari," katanya.

Baca juga : Olahraga Lari Semakin Populer di Kalangan Anak Muda

Berlari juga merupakan katalisator yang bagus untuk kesehatan sosial, baik itu waktu untuk diri sendiri atau bersama tim.

Terakhir, tidak peduli seberapa cepat atau jauh berlari, lari dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan. Berlari dapat membantu kualitas tidur, pengelolaan berat badan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, jelas Erica Coviello, pelatih lari dan pelatih pribadi bersertifikat RRCA.

Sistem kekebalan tubuh kita diperkuat dengan berlari (atau aktivitas fisik apa pun) selama kita cukup istirahat dan pemulihan.

Campbell menambahkan berlari dapat menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, dan mengurangi kemungkinan terkena diabetes 2 dengan meningkatkan kemampuan memanfaatkan glikogen (simpanan gula dalam tubuh).

Tetap beri jeda istirahat untuk menghindari cedera saat melakukan kegiatan berlari. Ahli juga menyarankan untuk mengkombinasikan berjalan dan berlari untuk pemula. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat