Pakar ITB Sebut Gempa Garut Menunjukan Adanya Sumber Baru Selain Megathrust
![Pakar ITB Sebut Gempa Garut Menunjukan Adanya Sumber Baru Selain Megathrust](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/dc89d8b05e916593f8f9f86430dc3234.jpg)
Pakar gempa dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano menyebut gempa bumi yang berada di titik selatan Jawa Barat (Jabar) atau gempa Garut menjadi peringatan adanya karakteristik sumber gempa lain, yang merusak selain megathrust yang berpotensi timbulkan tsunami.
Guncangan gempa selatan Jabar yang terjadi pada Sabtu (27/4) pukul 23.29 WIB yang berlokasi di laut, terasa di sejumlah wilayah Jabar, bahkan hingga Jakarta dan Tangerang dengan magnitudo 6,2.
“Sebelumnya telah ada gempa di lokasi yang mirip dengan lokasi bencana akhir pekan lalu itu, salah satunya gempa pada 2 September 2009 dengan magnitudo 7,3. Gempa 27 April lalu terjadi di bagian dalam dari lempeng yang masuk, bukan di bidang atasnya. Dan, gempa di dalam lempeng memiliki beberapa karakteristik yang berbahaya, salah satunya lokasi lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar,” jelas Irwan yang juga Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Selasa (30/4).
Baca juga : Gempa Garut Berdampak ke 12 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat
Menurut Irwan dengan kejadian gempa ini, tentu menjadi peringatan penting, bahwa ada karakteristik sumber gempa lain di selatan Jabar dan memberikan dampak kerusakan yang signifikan. Terkait durasi gempa yang terasa lama di sejumlah wilayah Kota Bandung, Irwan menjelaskan, salah satu faktornya karena lapisan tanahnya yang lunak.
“Ini karakteristik yang khas dari Kota Bandung karena dibangun dari sedimen, ada sedimen danau dan sungai yang menambah durasi dari goncangan. Kalau belajar dari gempa 2009, bahkan ada beberapa kerusakan yang terjadi di bagian utara Kota Bandung. Gempanya di selatan, di selatan Bandung tidak terdampak tapi di utara Bandung yang seharusnya lebih jauh justru mengalami dampak. Itu karena karakteristik lokal yang ada di beberapa wilayah Kota Bandung,” bebernya.
Saat ini, lanjut Irwan perlu diketahui, di Indonesia ada dua teknologi pendeteksi tsunami. Pertama, berbasiskan deteksi gempa bumi. Kedua, melalui verifikasi kenaikan muka air laut. Kalau kedua instrumentasi tersebut berjalan realtime, maka bisa mendeteksi tsunami dengan sangat baik.
Baca juga : Rumah Rusak Akibat Gempa Garut Capai 464 Unit, Kerugian Capai Rp12,6 M
Berkaitan dengan potensi gempa di Indonesia, masyarakat perlu untuk memahami kondisi rumah apakah rumah sudah cukup baik untuk menahan goncangan gempa atau belum. Pasalnya, di beberapa daerah, kualitas bangunannya kurang dipersiapkan untuk itu.
“Tidak perlu panik, kita harus tetap menyadari bahwa sangat mungkin di waktu yang tidak diketahui, kita akan mengalami gempa. Masyarakat perlu untuk memahami potensi resiko goncangan di lingkungan sekitar dan evakuasinya. Evakuasi sendiri baru bisa dilakukan setelah guncangan selesai. Jika diperlukan evakuasi, seperti kalau ada bagian rumah yang rusak, maka harus tahu lokasi evakuasi,” tambahnya.
Pemerintah lanjut Irwan, perlu untuk meningkatkan literasi kebencanaan masyarakat dengan program-program yang relevan. Pemerintah pun harus konsisten menerapkan perencanaan pembangunan yang mulai mengatur potensi bencana, seperti membuat zona-zona kebencanaan secara khusus.
(Z-9)
Terkini Lainnya
BMKG: Gempa di Pangandaran Jabar Dipicu Aktivitas Lempeng Indo-Australia
Rehabilitasi Pascabencana Likuefaksi Sulawesi Tengah Terbangun 12 Ribu Hunian
Novotel Suites Yogyakarta Malioboro Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana saat Musim Liburan
Diawali Dua Guncangan Kecil, Gempa Hampiri Simeulue Aceh
Gempa Tektonik Magnitudo 4.6 Guncang Lamno Aceh Jaya
BNPB Perkirakan Bulan Depan Kemarau Terjadi Merata
Pergerakan Tanah Meluas setelah Gempa Garut, 13 KK di Kabupaten Ciamis Mengungsi
Pegadaian Salurkan Bantuan bagi Korban Gempa Bumi di Kabupaten Garut
Rumah Rusak Akibat Gempa Garut Capai 464 Unit, Kerugian Capai Rp12,6 M
Pakar ITB Nilai Gempa Garut Menunjukkan Ada Karakteristik Sumber Gempa Lain
Tim Tanggap Bencana BAZNAS Respons Cepat Bantu Korban Gempa Bumi di Garut
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap