Anak Butuh Aktivits Fisik Minimal 3 Jam Per Hari Agar Tumbuh Kembang Optimal
DOKTER spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi pediatri RS Cipto Mangunkusumo, Rizky Kusuma Wardhani, mengatakan anak yang melakukan aktivitas fisik kurang lebih selama 3 jam sehari dapat berdampak positif pada stimulasi tumbuh kembang mereka.
"Anak yang melakukan aktivitas fisik, ototnya akan bekerja memanjang dan memendek. Hal ini memberikan rangsangan terhadap tulang untuk menambah ukuran besar atau panjang," kata Rizky, dikutip Rabu (1/5).
Rizky mengatakan, pada anak berusia 3-5 tahun, lakukan aktivitas yang disukai anak adalah berlari atau sekadar melompat, baik di dalam atau di luar rumah, selama kurang lebih tiga jam.
Baca juga : Ini Pentingnya Anak Beraktivitas Fisik 60 Menit Setiap Harinya
Pada usia sekolah, yakni 6-17 tahun, diharapkan, selain aktivitas bergerak selama tiga jam, juga ditambahkan dengan aktivitas olahraga yang terstruktur dan terencana minimal tiga kali seminggu dengan durasi 60 menit.
"Kalau usia 3-5 tahun variasinya banyak, aktivitas fisik ringan seperti berjalan santai atau melakukan pekerjaan rumah atau bergerak di dalam rumah. Kalau aktivitas fisik sedang sampai berat lebih melelahkan seperti lari, bersepeda dengan durasi waktu atau jarak tempuh yang lebih jauh, jadi aktivitas fisik boleh apapun yang penting anak bergerak," katanya.
Aktivitas fisik yang dilakukan seperti berlari, melompat atau berdiri, merupakan kondisi yang menahan berat badan tubuh. Dengan posisi itu, tulang menahan berat tubuh sehingga membuat tulang menjadi kompak dan padat dan akan menstimulasi pertumbuhan anak secara ukuran menjadi lebih cepat tinggi.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Pantau Tumbuh Kembang Anak untuk Deteksi Dini Diabetes
Selain itu, secara perkembangan, aktivitas fisik juga dapat merangsang motorik kasar maupun halus sehingga dapat melakukan kegiatan fisik yang lebih kompleks atau melakukan kegiatan yang melibatkan tangan menjadi lebih terampil.
Aktivitas fisik juga dapat melatih perkembangan sosial anak dengan bermain bersama teman sebaya atau komunitas.
"Perkembangan juga dilihat secara kognitif, aktivitas fisik memiliki dampak pada fungsi otak atau kognitif atau kepintaran anak, itu membantu anak mendapatkan kemampuan akademis yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak melakukannya," jelas Rizky.
Rizky mengatakan aktivitas fisik dapat mengurangi dampak buruk dari obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular, dan bergerak juga penting baik untuk kesehatan fisik maupun mental anak serta merangsang tumbuh kembang anak lebih optimal sesuai usia mereka. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Ini Tips Memberi Obat Tuberkulosis pada Anak
Kewaspadaan Orangtua Kunci Keberhasilan Penanganan DBD pada Anak
Tips untuk Menjaga Keharmonisan Hubungan Setelah Punya Anak
Tips untuk Orangtua Menghadapi Cinta Pertama Anak Anda
Kontak Erat di Rumah Jadi Faktor Kuat Penularan Tuberkulosis Anak
IDAI Sarankan Orangtua Agar Perkenalkan Anatomi Tubuh pada Anak Sedini Mungkin
Susu Bantu Serap Gizi Secara Maksimal untuk Bantu Pertumbuhan Anak
Penurunan Stunting Ditargetkan Tembus 14% CKB Logistics Luncurkan Program CSR Bunda Pas di Surabaya
Andien: Tunda Akses Gadget Anak agar Tumbuh Kembang Maksimal
Cegah Anemia, Pastikan Asupan si Kecil Cukup Zat Besi
Bunda, Begini Langkah Atasi Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap