Hiperkolesterol Bisa Perparah Gejala Menopause

DOKTER spesialis Obstetri dan Ginekologi lulusan Universitas Indonesia Devi Marischa Malik mengatakan perempuan yang memiliki gangguan hiperkolesterol perlu mewaspadai gejala menopause yang akan semakin memberat, terutama pada risiko penyakit kardiovaskular, karena ketiadaan hormon esterogen.
"Kalau misalnya ada gangguan hiperkolesterol akan lebih membahayakan karena lebih gampang terjadi kelainan jantung dan pembuluh darah," kata Devi, dikutip Kamis (2/5).
Ia mengatakan risiko penyakit kardiovaskular pada perempuan akan meningkat sesuai dengan penambahan usia, terutama saat perempuan sudah memasuki fase menopause.
Baca juga : Menopause Sebabkan Perempuan Lebih Cepat Alami Osteoporosis
Hal itu karena ketiadaan hormon esterogen yang berkurang pada fase tersebut sehingga berpengaruh pada organ jantung dan pembuluh darah.
Keluhan lainnya juga bisa berdampak pada sering berkeringat di malam hari yang mirip dengan gejala infeksi paru-paru.
"Keluhannya bisa memberat, salah satunya ada hot flashes atau perasaan gerah sampai berkeringat, biasanya berkeringat pada saat malam hari, tapi waspada juga ada infeksi paru-paru, jadi dilihat-lihat dulu," katanya.
Baca juga : Perempuan yang Haid Lebih Cepat Berisiko Menopause Lebih Awal
Dokter yang praktik di RS Permata Depok itu menambahkan keluhan perempuan yang masuk masa menopause mulai dari kepala seperti masalah ingatan yang mudah lupa dan rambut yang lebih sering rontok.
Selain itu, persendian juga akan berdampak karena menopause adalah awal dari munculnya pengeroposan tulang atau osteoporosis. Karenanya, perempuan disarankan mengonsumsi tambahan kalsium dan vitamin D3.
Menopause, kata Devi, juga bisa menyebabkan depresi dan perubahan mood karena adanya hormon esterogen dan progesterone yang naik turun.
Jika memiliki kerabat yang menunjukkan gejala depresi, ia menyarankan untuk segera diberikan bantuan. Bantuan perlu diberikan agar depresi tidak berujung pada menyakiti diri sendiri atau orang di sekitarnya.
"Kalau misalnya saudara teman yang mengalami tanda ini sebaiknya harus memberikan bantuan. Kalau ada riwayat baby blues, pernah ada keluarga riwayat depresi sebaiknya cepat memberikan bantuan," pungkas Devi. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Apakah Cokelat Memicu Kolesterol? Studi Ungkap Manfaatnya dengan Risiko Penyakit Jantung
Kuning Telur vs Gorengan, Mana yang Lebih Berbahaya bagi Pasien Kolesterol Tinggi?
Faktor Risiko Batu Kantung Empedu Dapat Dikenali dengan 4F
Gaya Hidup Tidak Sehat Jadi Penyebab Utama Penyakit Kolesterol Tinggi
Akupuntur Diklaim Bisa Turunkan Kolesterol
Anda Mengalami Kolesterol Berlebih? Kurangi dengan Hindari Makanan Manis dan Lemak Jahat
Kolesterol Tinggi Bisa Dialami Anak? Simak Penjelasan dan Cara Mencegahnya
Solusi atas Konversi 20 Juta Hektare Hutan untuk Food Estate
Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Reposisi Core Business Perguruan Tinggi dan Mengadaptasi Kebijakan Presiden Prabowo
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap