Kadar Kolesterol Tinggi dalam ASI Berfungsi Melindungi Bayi
![Kadar Kolesterol Tinggi dalam ASI Berfungsi Melindungi Bayi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/479bfe2a8bc92fe889be2eeec8bdbbd2.jpg)
GURU besar bidang ilmu gizi kesehatan masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof Sandra Fikawati mengatakan kadar kolesterol yang tinggi dalam air susu ibu (ASI) berfungsi melindungi bayi dari risiko penyakit degeneratif.
"Kalau ibu-ibu tidak memberikan ASI eksklusif 6 bulan kepada anaknya, itu bukan pengaruhnya hanya 6 bulan, tapi berdampak terus sampai dia dewasa," kata Fikawati, Kamis (30/5).
Karena, lanjutnya, otomatis, ketika tidak diberi ASI, tubuh anak selama enam bulan kehidupan pertamanya tidak pernah membentuk ketahanan terhadap kolesterol. Sehingga sampai dewasa tubuhnya terus rentan.
Baca juga : Inilah 11 Manfaat Asi Buat Tumbuh Kembang Anak dan Ibu
"Jadi, bukan sekadar oh anak itu tumbuh, sudahlah 6 bulan itu terlewat, selesai, dia nanti sama kok dengan anak-anak yang lain-lain, tidak seperti itu. Kemampuannya sudah berbeda dengan anak yang lain," kata Fikawati.
ASI diketahui mengandung kolesterol lebih tinggi dibandingkan dengan susu biasa, atau bahkan susu formula. Susu formula adalah susu dari sapi yang dibuat untuk mencukupi gizi manusia atau anak kurang dari 1 tahun.
Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel sehat tapi kadar kolesterol yang tinggi, di atas ambang batas tolerir sebesar 200 mg/dL, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca juga : Ini Alasan Bayi yang Lahir Caesar Harus Segera Diberi ASI
Jika memang anak telanjur melewati fase pemberian ASI eksklusif, Fikawati menganjurkan kepada ibu meningkatkan pengawasan indeks massa tubuh pada anak, agar tidak boleh lebih dari angka 25, agar anak tidak dikategorikan obesitas.
Ia mengajarkan cara menghitung indeks massa tubuh, yaitu berat badan (dalam kilogram) dibagi nilai kuadrat dari tinggi badan (dalam meter, bukan centimeter).
"Misalnya berat badan saya 55 kilogram dibagi 1,54 meter kuadrat (1,54 kali 1,54), berapa hasilnya nanti tidak boleh dari 25. Kalau lebih dari 25 berarti itu obesitas," pungkas Fikawati. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Mams, Kenali 7 Manfaat Pijatan Ini Buat Kamu yang Sedang Menyusui
7 Jenis Kacang-kacangan Pelancar ASI, Bisa Bikin Cerdas Juga Loh!
5 Makanan yang Harus Dihindari saat Menyusui
Menyusui Lebih dari 2 Tahun, Apakah Berdampak Buruk?
Ibu dengan HIV Bisa Menyusui, Asal Sesuai Pedoman!
Kenali Manfaat Pijat Oksitosin untuk Ibu Menyusui
Perhatikan, Ini Cara Tepat Menyimpan ASI
Winona Willy Ungkap Perjuangan Menyusui Sang Buah Hati
Hari Buruh, Tingkatkan Akses Laktasi Pekerja Perempuan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap