Menyusui Lebih dari 2 Tahun, Apakah Berdampak Buruk
![Menyusui Lebih dari 2 Tahun, Apakah Berdampak Buruk?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/eb25e0efc00c6f9a24716ce9ea0e882d.png)
MENYUSUI adalah momen istimewa dalam hubungan ibu dan anak. Namun, belakangan ini, muncul pro dan kontra seputar apakah menyusui bayi lebih dari dua tahun memiliki dampak negatif pada kesehatan anak.
Ony Christy, yang dikenal sebagai Bidan Ony, memberikan pandangannya mengenai isu ini dalam sebuah wawancara dengan media di acara Philips pada Sabtu (1/6).
"Menurut WHO, menyusui selama dua tahun atau lebih masih dianggap wajar." katanya. Namun, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa menyusui lebih dari dua tahun, bahkan lebih lama, dapat meningkatkan risiko kurang gizi pada anak.
Baca juga : Ini Alasan Bayi yang Lahir Caesar Harus Segera Diberi ASI
Penelitian tersebut menemukan bahwa anak yang masih disusui oleh ibunya lebih dari dua tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berat badan rendah, terutama di usia 18 hingga 29 bulan. Hal ini mungkin karena anak yang masih disusui cenderung menolak makanan padat yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka seiring bertambahnya usia. Namun, manfaat menyusui tetap signifikan.
Selain manfaat kesehatan yang sudah dikenal, ASI juga memberikan manfaat tambahan berikut untuk bayi yang dilansir dari website kemenkes:
- Mengandung nutrisi sesuai kebutuhan bayi yang mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan, dan kecerdasan.
- Melindungi bayi dari alergi.
- Kebersihan dan keamanan ASI terjamin karena langsung disusukan kepada bayi.
- Membantu meningkatkan refleks menghisap, menelan, dan pernapasan bayi.
- Membuat bayi lebih sehat, aktif, dan tidak mudah rewel.
- Mengurangi risiko penyakit pada bayi.
Meskipun masih ada pandangan negatif terkait menyusui dalam jangka waktu yang lama, tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa ini berdampak buruk pada perkembangan emosional atau psikologis anak. Organisasi seperti American Academy of Family Physicians (AAFP) dan American Academy of Pediatrics (AAP) bahkan menyatakan bahwa tidak ada risiko psikologis atau perkembangan yang terkait dengan menyusui hingga tahun ketiga kehidupan atau lebih.
Dengan demikian, meskipun terdapat perdebatan mengenai lama idealnya menyusui, keputusan untuk menyusui lebih dari dua tahun tetap menjadi pilihan pribadi yang harus dipertimbangkan oleh setiap ibu dengan memperhatikan kesehatan dan perkembangan anak mereka. (Z-10)
Terkini Lainnya
Indonesia Bisa Contoh Tiongkok dan India dalam Penanggulangan Tuberkulosis
Kris Dayanti: Tugas Turunkan Stunting, Tugas Bersama
7 Jenis Kacang-kacangan Pelancar ASI, Bisa Bikin Cerdas Juga Loh!
Belum Terbukti Aman dan Bermanfaat, IDAI Imbau Jangan Gegabah Promosikan Pengeringan atau Freeze-Drying ASI
Pedangdut TE Dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait Dugaan Perzinaan
ASI Booster Alami Bantu Memperlancar dan Menjaga Kualitas
Berikan Kenyamanan bagi Ibu Menyusui, Mutter Hadirkan Inovasi Pompa ASI
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap