visitaaponce.com

Terlambat Terbangkan Jemaah Haji, Garuda dan Saudi Airlines Diingatkan

Terlambat Terbangkan Jemaah Haji, Garuda dan Saudi Airlines Diingatkan
Jemaah haji Indonesia diberangkatkan dari Abraj Hotel Tower, Madinah, menuju Mekah.(Dok MCH)

JURU Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie menyayangkan tingginya angka keterlambatan penerbangan pada pekan pertama pemberangkatan jemaah haji oleh maskapai Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. Pemberangkatan jemaah haji Indonesia sudah berlangsung satu pekan. 

Kelompok terbang (kloter) pertama pada sejumlah embarkasi diberangkatkan pada 12 Mei 2024. Hingga saat ini, terhitung ada 152 kloter yang sudah diterbangkan dari Tanah Air ke Tanah Suci.

"Satu pekan pertama, persentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5%," terang Anna Hasbie di Jakarta, Senin (20/5). 

Baca juga : Ini Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji Kloter Pertama Rabu, 24 Mei 2023

"Dari 80 penerbangan, 38 di antaranya mengalami keterlambatan. Bahkan ada keterlambatan sampai 3 jam 50 menit. Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit. Ini tentu sangat disayangkan. Kita sudah memberikan teguran tertulis agar ke depan harus diperbaiki,” tandasnya.

Indonesia tahun ini mendapat kuota 241.000 jemaah terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. Jemaah haji reguler diterbangkan dengan dua maskapai, Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. Maskapai pertama akan memberangkatkan 109.072 jemaah yang tergabung dalam 294 kloter. Sisanya, 260 kloter diterbangkan dengan Saudia Airlines.

"Untuk Saudia Airlines, dalam sepekan ini mengalami keterlambatan pemberangkatan hingga 18,06% dari total 72 penerbangan. Total keterlambatan mencapai empat jam tujuh menit. Saya harap peristiwa keterlambatan bisa terus ditekan," sebut Anna.

Baca juga : Cegah Mabuk Udara selama Penerbangan Haji, Coba Tips Berikut

Hal senada disampaikan Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab. Menurutnya, keterlambatan paling lama Garuda Indonesia sampai tiga jam 50 menit. Ini belum termasuk sejumlah penerbangan yang dimintakan perubahan jadwal oleh pihak Garuda Indonesia.

"Dalam sepekan ini ada beberapa perubahan jadwal, antara lain kloter pertama Embarkasi Solo atau SOC-01 dan kloter enam Embarkasi Makassar atau UPG-06 yang terdampak kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia yang akan memberangkatkan UPG-05," jelas Saiful. "Untuk Saudia Airlines, keterlambatan terlama 47 menit," sambungnya.

Saiful berharap Garuda Indonesia dan Saudia Airlines mematuhi komitmen dan kontrak kerja untuk memberangkatkan jemaah haji Indonesia sesuai dengan jadwal yang disepakati dan ditetapkan. Soalnya, keterlambatan keberangkatan, apalagi hingga hitungan jam dan bahkan sampai terjadi perubahan jadwal, hal itu akan berdampak pada penyiapan beragam layanan di Madinah maupun Mekah, baik transportasi, akomodasi, termasuk juga katering.

"Keterlambatan penerbangan juga berpotensi menjadikan jemaah semakin kelelahan karena terlalu lama menunggu," tandasnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat