visitaaponce.com

Klinik Kesehatan Sektor Lebih Mudah Diakses Jemaah Haji

Klinik Kesehatan Sektor Lebih Mudah Diakses Jemaah Haji
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah Enny Nuryanti (kanan) berbincang dengan pasien di Makkah, Arab Saudi(ANTARA/SIGID KURNIAWAN)

KEPALA Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Ali Machzumi mengatakan ide awal pendirian klinik ini adalah pihaknya melihat adanya jemaah haji yang memerlukan perawatan darurat sementara lokasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) cukup jauh dari penginapan jemaah haji.

Karena itu, kata dia, Keberadaan Klinik Kesehatan Sektor ini sangat bermanfaat dan letaknya yang dekat dengan hotel jemaah haji menginap membuat klinik ini mudah diakses oleh jemaah haji.

"Di Madinah ini (KKHI) cukup jauh ketika jemaah di Madinah membutuhkan kedaruratan awal itu dalam kondisi crowded di jalan raya cukup lama. Sehingga klinik ini sangat bermanfaat," ujarnya.

Baca juga : Jumlah Jemaah Sakit di Madinah Menurun, Tersisa 3 Orang

Di samping itu, kata dia, kehadiran klinik kesehatan ini juga diharapkan bisa mengurangi kepadatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Menurut Ali, sebenarnya ide pembentukan klinik ini sudah muncul sejak tahun lalu. Idenya klinik didirikan di setiap hotel. Meski begitu, dengan adanya klinik skala sektor ini dan kondisi hotel yang tidak terlalu berjauhan, bisa dimanfaatkan untuk melakukan perawatan pada jemaah yang membutuhkan. "Jemaah yang dalam kondisi sangat darurat bisa langsung ditangani di klinik satelit ini," ujarnya.

Ali berharap klinik ini meski baru terwujud di akhir gelombang pertama, sudah bisa berjalan di gelombang kedua. "Sehingga lebih memberikan manfaat kepada jemaah haji kita di gelombang kedua nanti karena waktunya cukup panjang nanti gelombang kedua kloter-kloter juga lebih banyak daripada gelombang pertama," ujarnya.

Baca juga : 131 Ribu Jemaah Haji telah Tiba di Tanah Suci

Nantinya, kata Ali, klinik sejenis akan didirikan di semua sektor di Madinah yang mencakup lima sektor. "Kami komunikasikan terus. Semoga dalam satu atau dua hari ini akan ada progres di sektor lain," ujarnya.

Penanggung Jawab Klinik Kesehatan Sektor 2, Dr Ricky Atrian mengatakan klinik memiliki fasilitas ruang perawatan dan ruang isolasi . Masing -masing ruang memiliki tiga bed. Selain itu, klinik juga dilengkapi sejumlah peralatan medis seperti neubilizer, EKG, dan alat infus.

"Klinik ini untuk situasi emergency dan observasi. Jika nanti bekepanjangan nanti akan dirujuk ke rumah sakit," ujarnya. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat