Forum SSKE Komitmen Bersama Cegah Laju Perubahan Iklim
![Forum SSKE Komitmen Bersama Cegah Laju Perubahan Iklim](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/69ab02e156c33c1ec70961bfef228c25.jpeg)
PROVINSI Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi tuan rumah Forum South-South Knowledge Exchange (SSKE) pada 23-29 Mei 2024. Pertemuan negara-negara pemilik hutan tropis dunia yang beranggotakan Indonesia, Brazil dan Kongo itu dipusatkan di Balikpapan.
Dalam pertemuan itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mempresentasikan strategi provinsi atau subnasional dalam Satuan Tugas Gubernur untuk Perubahan Iklim dan Hutan atau Governor’s Climate Forests Task Force (GCF Task Force).
Akmal menuturkan pemerintah memiliki berbagai regulasi dan program untuk menekan laju deforestasi dan mendorong konservasi. Komitmen ini pun diyakini tidak akan menemui hasil maksimal tanpa kemitraan yang kuat dan kolaboratif dari semua elemen pemerintah dan masyarakat. Implementasi upaya pencegahan degradasi hutan dan deforestasi itu juga memerlukan dukungan serius sektor swasta.
Baca juga : Kayu dan Bambu Lokal Bersertifikasi FSC Solusi Masalah Iklim
Akmal menyatakan Kaltim merupakan provinsi yang memiliki tingkat kepedulian dalam upaya penyelamatan hutan dan lingkungan. Kaltim, kata ia, juga serius mencegah laju perubahan iklim ekstrem.
"Satu-satunya provinsi yang membuat peraturan gubernur tentang tata kelola nilai ekonomi karbon adalah Kalimantan Timur," kata Akmal melalui keterangannya, Minggu (2/6).
Komitmen dan kebijakan Kaltim ini diharapkan bisa menjadi pelopor bagi provinsi atau subnasional lain di dunia, sekaligus menggugah semua pihak bahwa menjaga hutan dan mengurangi emisi bukan semata tugas pemerintah.
Baca juga : AS Resmi Dukung Pengelolaan Hutan dan Tata Guna Lahan Indonesia
Akmal menjelaskan Forum South-South Knowledge Exchange di Kota Balikpapan ini diikuti 43 negara partisipan. Menurut Akmal, setiap negara memiliki kiat dan caranya sendiri dalam upaya penyelamatan hutan masing-masing. Saat ini World Bank baru memfasilitasi tiga negara yakni Indonesia, Brazil dan Kongo. Dia berharap ke depan akan lebih banyak negara yang difasilitasi.
"Berbagi pengetahuan seharusnya tidak hanya dengan tiga atau empat negara. Karena tidak semua kondisi daerah sama," tandasnya.
Saat ini World Bank memfasilitasi tiga negara. Indonesia diwakili Provinsi Kalimantan Timur dan Jambi. Sementara Brazil diwakili Negara Bagian Amazon. Sedangkan Negara Demokratik Kongo diwakili Provinsi Mato Grosso.
Baca juga : Pemegang Izin Pemanfaatan Hutan Harus Paham Regulasi Nilai Ekonomi Karbon
"Kita sangat berharap World Bank bisa lebih membuka knowledge exchange dari negara-negara partisipan, selain tiga negara SSKE ini," harapnya.
Lead Environmental Specialist The World Bank Franka Braun menjelaskan South-South Knowledge Exchange menggabungkan tiga negara hutan hujan tropis terbesar, sekaligus menjadi platform para pembuat kebijakan, pakar dan masyarakat.
"Bank Dunia juga membawa masyarakat global. Dalam platform ini kita berusaha mengatasi masalah yang dihadapi negara-negara hutan hujan tropis," jelasnya.
Baca juga : BMKG Ungkap Penyebab Perburukan Kondisi Iklim Dunia
Franka Braun menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia, khususnya Pemerintah Provinsi Kaltim atas seluruh kinerja yang telah dikontribusikan untuk penyelamatan bumi dan dunia.
"Banyak kemajuan yang diperoleh Pemerintah Provinsi Kaltim, seperti pengelolaan hutan dari deforestasi dan pengurangan emisi karbon. Ini adalah kepentingan bersama menjaga kemajuan dan langkah baik ini," puji Franka Braun.
Franka mengatakan Kaltim bersama lima pemerintah daerah lainnya menjadi garis terdepan menjaga hutan dan memastikan masyarakat yang hidupnya bergantung pada hutan bisa sejahtera.
"Forum ini adalah forum kemitraan untuk mendapatkan perhatian global dan sektor swasta harus terlibat menjaga ekosistem ini," harapnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
Indonesia Diapresiasi karena Gunakan Teknologi untuk Pantau Hutan Dan Karhutla
Dua Tersangka Pembunuhan Perempuan Tukang Pijat Ditangkap
Nana Sudjana Berkomitmen Selesaikan Dampak Krisis Iklim di Jateng
Hutan Gunung Bromo Kebakaran saat Ada Upacara Adat Yadnya Kasada, ini Kata Balai TNBTS
Respons All Eyes On Papua, DPR Minta Persoalan Alih Fungsi Lahan Libatkan Para Ketua Adat
BMKG Umumkan Peningkatan Siklon Tropis Anggrek
Perlu Langkah Efektif Atasi Masalah Kulit Wajah Akibat Polusi
Menteri LHK dan Dubes RI UNESCO: Status 'in Danger TRHS' Segera Diakhiri
Waspadai Sejumlah Penyakit Tropis yang Terabaikan
Inilah Langkah Sehatkan Kulit untuk Wilayah Iklim Tropis
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap