visitaaponce.com

Mobilitas Tinggi di Armuzna, Jemaah Haji Sebaiknya Bawa Perbekalan Cukup

Mobilitas Tinggi di Armuzna, Jemaah Haji Sebaiknya Bawa Perbekalan Cukup
Jemaah haji melaksanakan wukuf di Jabal Rahmah, Arafah, Arab Saudi, Selasa (27/6/2023)(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

KEPALA Bidang Akomodasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Zaenal Muttaqin meminta jemaah haji membawa perbekalan yang cukup selama berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) mulai 14 Juni 2024.

"Saat berangkat pada 14 Juni nanti, jemaah laki-laki harus sudah memakai pakaian ihram. Kalau diperlukan membawa pakaian ihram cadangan. Ibu-ibu memakai pakaian yang menutup aurat," ujar Zaenal di Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Mekah, Senin (10/6).

Kemudian, lanjut Zaenal, jemaah membawa tas yang digunakan untuk membawa paspor, obat-obatan, dan perlengkapan pribadi. Dia juga meminta jemaah tidak lupa membawa smart card atau kartu nusuk. Kartu yang diterbitkan pemerintah Arab Saudi itu akan di-scan sebelum naik ke bus. "Yang tidak bisa menunjukkan smartcard tidak bisa masuk ke Armuzna," ujarnya.

Baca juga : Muzdalifah Padat, PPIH Terapkan Skema Murur untuk Jemaah Haji

Selain itu, kata Zaenal, jemaah haji diminta membawa pakaian ganti yang cukup untuk dua hingga tiga hari, mulai dari pakaian dalam dan pakaian sehari-hari serta perlengkapan untuk mandi seperti handuk kecil, sabun, shampo, dan sikat gigi.

"Kalau bantal tidak usah dibawa karena di tenda sudah disiapkan kasur dan bantal meskipun tidak sama dengan yang di hotel," jelas Zaenal.

Setelah wukuf di Arafah kemudian mabit di Muzdalifah dan Mina, serta melontar jumrah aqabah di Jamarat pada 10 Zulhijah, jemaah bisa melepas pakaian ihram. "Jemaah laki-laki bisa bisa berganti dengan sarung atau celana panjang dan pakaian biasa," kata Zaenal.

Baca juga : Badal Haji Ikutsertakan Jemaah Wafat dan Demensia

"Yang ambil nafar tsani bisa menyiapkan pakaian untuk 4 hari. Karena yang nafar tsani akan tinggal di Mina sampai 13 Dzulhijah. Kalau yang nafar awal akan di Mina 10-12 Zulhijah," katanya.

Zaenal juga mengimbau jamaah membawa tas yang simpel untuk membawa pakaian. Ia tidak menyarankan jamaah membawa koper kabin kecuali memang tidak memiliki tas lain yang lebih fleksibel.

Mobilitas jemaah dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina akan sangat cepat. Dari Mekah, jemaah akan turun di Arafah untuk wukuf. Malamnya, jemaah harus naik bus lagi dan turun di Muzdalifah untuk mabit. Kemudian harus bergerak lagi dan turun di Mina untuk 2-3 hari. "Sehingga koper bisa menyulitkan pergerakan jemaah saat naik dan turun dari bus," kata Zaenal.

Baca juga : Jelang Closing Date Haji, 203.512 Jemaah Telah Tiba di Tanah Suci

Terkait akomodasi di Armuzna, menurut Zaenal, sudah siap 100%. Tenda-tenda di Arafah dan Mina sudah disiapkan oleh Masyariq. Bidang akomodasi juga berkoordinasi dengan petugas sektor untuk menyiapkan akomodasi bagi jamaah yang tidak menginap di Mina dan kembali ke hotel. Terutama untuk jemaah yang tinggal di Syiyah dan Rawdah.

"Kami sudah meminta pengelola hotel untuk membuka hotelnya pada 10-12 Zulhijah," kata Zaenal.

Selain itu, lanjut Zaenal, pihaknya juga telah menyiapkan hotel transit untuk jemaah lansia nonmandiri. Lokasinya di Alawi, dekat Aziziah. Sengaja dipilih di sana karena dekat dengan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). "Kami sediakan kamar untuk menampung 390 jemaah," kata Zaenal. (P-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat