visitaaponce.com

Menjelang Wukuf, Jemaah Lansia Mulai Ditempatkan di Hotel Transit

Menjelang Wukuf, Jemaah Lansia Mulai Ditempatkan di Hotel Transit
Haji lansia mulai dipersiapkan untuk safari wukuf puncak haji(Antara)

PETUGAS Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mulai melakukan persiapan dengan mendata jemaah haji lanjut usia (lansia) non mandiri atau tanpa pendamping untuk safari wukuf saat puncak haji. Seluruh jemaah ditempatkan apartemen transit yang dekat dengan Arafah untuk memudahkan pergerakan saat puncak haji.

Sejak Rabu (12/6) sore, seluruh jemaah lansia non mandiri diinapkan selama 2- 3 hari di apartemen agar mereka merasa nyaman dahulu dan memudahkan petugas dalam pengangkutan.

"Kalau itu dilakukan H-1 atau H-2 takutnya tidak sempat, bahkan mungkin mengganggu kesehatan mereka jauh-jauh hari.  Sehingga hari ini dan besok (Kamis, 13/6), kita akan melalukan pergeseran atau perpindahan dari sektor menuju hotel transit ini. Mereka istirahat dan kami siapkan dibantu kawan-kawan semua untuk mempersiapkan puncak haji pada hari Sabtu ini," kata koordinator safari wukuf lansia non mandiri Meldy Muzada. 

Baca juga : Timwas Haji DPR Soroti Kebutuhan Safari Wukuf dan Fasilitas Ramah Lansia untuk Jemaah Haji

Meldy menjelaskan ada 288 jemaah lansia non mandiri yang terdaftar dari 11 sektor sebagai peserta safari wukuf. Mereka dipindahkan dari maktab masing-masing untuk masuk apartemen transit.

Jemaah akan mendapatkan pelayanan khusus pengecekan kesehatan rutin dan bimbingan ibadah haji. Nantinya setiap bus akan diisi 40 jemaah dan 5 petugas safari wukuf akan dimulai pada Sabtu (15/6). Mereka kemudian akan digerakkan ke Muzdalifah dengan skema murur. 

Jemaah baru memasuki tenda ketika berada di Mina pada 17 hingga 19 Juni.

Baca juga : Menag Minta Distribusi Smart Card Selesai H-1 Wukuf

Raut bahagia terpancar dari wajah jemaah haji lansia uang ditempatkan di Apartemen Ajwas Al Awali. "Petugas pada baik, so tak bisa balas. Makannya enak bisa air panas, butuh air panas .. so cuma itu so yak (sambil ketawa)," kata Zubaedah, nenek lansia dari Papua.

Mereka yang berhaji dalam usia di atas 65 tahun namun tidak memiliki mahram atau pendamping akan difasilitasi Kementerian Agama untuk Safari Wukuf lansia non mandiri atau melaksanakan wukuf di dalam bus khusua.

Sebanyak 70 petugas khusus lansia, akomodasi, dan kesehatan diperbantukan untuk membantu dan melayani jemaah lansia non mandiri.

"Melayani ibu, saya seperti melayani ibu saya sndiri, menyuapi, kebetulan ibunya juga baik. Apa ya teringat ibu saya yang sudah pergi sudah berpulang, melayani lansia sbg petugas haji, itu saya membayangkan melayani ibu saya sendiri." (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat