visitaaponce.com

Wukuf di Arafah, Apa Saja yang Bisa Dilakukan Jemaah Haji

Wukuf di Arafah, Apa Saja yang Bisa Dilakukan Jemaah Haji?
Jemaah haji melakukan wukuf di Arafah(Antara)

JEMAAH haji Indonesia bersiap untuk melakukan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina mulai 9 Dzulhijjah 1425 atau Sabtu (16/5). 

Konsultan ibadah haji PPIH Daker Makkah Homaidi menjelaskan bahwa rangkaian puncak haji diawali dengan ihram. "Kita akan memulai dengan melakukan ihram haji yang diawali dengan melakukan sunnah ihram,” terangnya. 

Ia menjelaskan, sunnah ihram meliputi potong kuku, membersihkan rambut ketiak, kemudian mandi, pakai parfum di badan, dan selanjutnya menggunakan kain ihram. 

Baca juga : Hukum Murur di Muzdalifah Bagi Jemaah Haji, Apa Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah?

Bagi laki-laki, menggunakan dua lembar kain ihram, satu lembar sebagai sarung sedangkan satu lembar lainnya sebagai selendang. Adapun perempuan, tambah Homaidi, menggunakan pakaian biasa menutup aurat selain wajah dan dua telapak tangan ini. "Telapak tangan itu bagian muka dan bagian dalam, jadi bagian muka tidak perlu ditutup,” Homaidi mengingatkan. 

Lebih lanjut, Homaidi menyampaikan, selanjutnya bagi yang tidak haid agar melakukan salat sunnah ihram. Ihram haji dimulai dengan niat labbaikallahumma hajjan, kemudian berlaku larangan ihram setelah niat tersebut. 

Homaidi mengungkapkan, jemaah haji bisa mengambil miqat dari Makkah karena miqat haji bagi orang Indonesia yang sudah tinggal di Makkah adalah tanah haram. 

Baca juga : Jemaah Haji Wajib Patuhi dan tidak Melanggar Larangan Ihram

Jemaah Indonesia kemudian akan diberangkatkan ke Arafah, sedangkan bagi jemaah yang menghendaki tarwiyah berarti menuju Mina terlebih dahulu. Namun Homaidi menyebutkan bahwa pemerintah tidak memfasilitasinya mengingat harus berkonsentrasi pada pemberangkatan jemaah ke Arafah. 

Wukuf di Arafah 

Saat ditanya tentang kegiatan yang perlu dilakukan jemaah di Arafah, Homaidi menjelaskan, tidak ada kegiatan khusus. Jemaah, jelasnya, bisa melaksanakan salat lima waktu sembari banyak berdzikir dan menunggu proses wukuf yang akan dimulai pada 9 Dzulhijjah di waktu Dhuhur. 

“Prosesi wukuf dimulai Dhuhur yang diawali dengan khutbah wukuf, kemudian melaksanakan shalat dhuhur dan ashar dengan jamak taqdim. Jemaah bisa mengerjakan banyak istighfar dan berdoa kepada Allah Swt untuk kebaikan di dunia dan akhirat,” terang Homaidi. Arafah merupakan tempat yang mustajab untuk berdoa baik dari aspek tempat maupun waktu, yaitu saat wukuf pada 9 Dzulhijjah. 

Baca juga : 1.169 Tenda Disiapkan untuk Jemaah Haji Lakukan Wukuf di Arafah

Adapun bacaan yang banyak dibaca oleh Rasulullah saat di Arafah, kata Homaidi adalah Lailaaha illa Allah Wahdahu Laa Syariika Lahu, lahu almulku walahu alhamdu, wa huwa alaa kulli syaiin qadiir. 

Makna Wukuf

Haji adalah Arafah. Wukuf di Arafah merupakan kunci dari puncak ibadah haji. Homaidi menjelaskan bahwa wukuf itu artinya diam di padang Arafah. Saat di padang Arafah, ungkapnya, semua manusia dikumpulkan dengan pakaian sama yang menunjukkan bahwa derajat kita sama di hadapan allah. 

"Maka seyogianya kita jangan merasa lebih dari orang lain sekaligus jangan minder dari orang lain, bahwa manusia sederajat, yang di atas hanya Allah,” jelasnya. 

Padang Arafah, ia menambahkan, adalah gambaran manusia di padang mahsyar. "Saat kita dikumpulkan oleh Allah dan tidak ada lagi kesempatan berdoa dan beramal. Sedangkan di Arafah kita masih bisa berdoa dan berdzikir mohon ampun kepada Allah supaya setelah berhaji kita menjadi oang yang lebih baik dan mabrur hajinya,” ungkap Homaidi. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat