visitaaponce.com

Ini Tips untuk Mencegah dan Mengobati Glaukoma

Ini Tips untuk Mencegah dan Mengobati Glaukoma
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER Spesialis Mata dari Siloam Hospitals Buton (Rumah Sakit Siloam Buton) Yosylina Pramudya mengingatkan masyarakat agar peduli menjaga kesehatan organ mata sejak dini. 

Kepedulian akan organ mata dapat dilakukan orangtua melalui pola makan anak, yaitu mengonsumi makanan yang mengandung vitamin A.  Selain itu, deteksi dini melalui screening atau tes mata ke rumah sakit bisa dilakukan setiap 2- 5 tahun sekali.

"Rusaknya organ mata kerap terjadi akibat tekanan tinggi pada saraf mata, yaitu timbulnya glaukoma. Karena, tanpa deteksi dini dan perawatan medis, penyakit glaukoma ini akan mengakibatkan kebutaan permanen," ungkap Yosylina dalam acara edukasi bincang sehat yang dihelat RS.Siloam Buton, bertajuk  Waspada Glaukoma, Si Pencuri Penglihatan, Kenali Tandanya Sejak Dini, Jumat, (28/6).

Baca juga : Menunda Pemeriksaan Mata Bisa Berujung Kebutaan

Pada edukasinya, Yosylina menjelaskan mengenai glaukoma yang terkorelasi adanya tekanan tinggi pada saraf mata. 

Glaukoma berbeda dengan katarak, sering tidak bergejala, dapat diderita dari segala usia atau gender,  kerusakan saraf mata dapat perlahan dan progresif. 

Gejala glaukoma

Glaukoma adalah kondisi mata dengan saraf optik yang rusak atau tidak menjalankan fungsinya untuk mengirim visual dari mata ke organ otak. 

Baca juga : Penglihatan Pasien Glaukoma Seperti Melihat dari Celah Pintu

Hal tersebut disebabkan oleh tekanan tinggi pada mata secara periodik bahkan bisa pula terjadi dari tekanan normal pada mata dan terjadi di semua usia tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa. 

"Dan kondisi tersebut juga tidak memiliki tanda-tanda peringatan. Efeknya bertahap sehingga pengidapnya tidak menyadari perubahan penglihatan pada tahap selanjutnya," kata Yoslina. 

Karenanya, penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur yang juga mencakup pengukuran tekanan mata. 

Baca juga : Miras Oplosan Dipastikan Berisiko Sebabkan Kebutaan

Jenis glaukoma

Menurut bentuk anatomis bola mata, glaukoma dibagi menjadi glaukoma sudut terbuka dan sudut tertutup. 

Adapula glaukoma juga dapat terjadi pada bayi (glaukoma kongenital), glaukoma sekunder (apabila ada penyebab lain dari penyakit lain).

Dalam edukasinya, Yosylina menjelaskan faktor resiko glaukoma meliputi usia lebih dari 60 tahun, degeneratif atau keturunan yang umum diketahui dari bentuk bola mata), faktor hipertensi,  jantung, anemia, penderita rabun dekat atau rabun jauh, cedera pada mata bahkan penggunaan obat tetes mata yang tidak dianjurkan medis. 

"Karenanya, sekali lagi saya tekankan, deteksi dini menjadi kunci dengan memperhatikan gejala seperti nyeri pada mata, berkurang atau tidak sama sekali pada penglihatan tepi, adanya bayangan lingkaran melihat cahaya dan penglihatan makin lama makin menyempit dan mata berkabut serta bola mata tampak membesar umumnya terjadi pada bayi yg mengalami glaukoma.", pungkas Yosylina. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat