Tingkatan Dampak Polusi Udara Kotor hingga Sebabkan Kanker Paru
![Tingkatan Dampak Polusi Udara Kotor hingga Sebabkan Kanker Paru](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/eb33cf9c4120381cc8ada845a260e43d.jpg)
KOMITE Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara dr Agus Dwi Susanto menjelaskan terdapat 3 dampak dari buruknya kualitas udara di suatu kota, mulai dari jangka pendek, menengah, hingga panjang. Hal itu juga berlaku pada semua kelompok termasuk anak dan populasi dengan penyakit khusus.
Diketahui polusi udara Jakarta kembali menjadi sorotan karena berada di urutan pertama dengan kualitas udara terkotor di dunia. Berdasarkan IQAir bahwa kualitas udara di Jakarta mencapai 229.
Dampak jangka pendek dari polusi udara luar ruangan mulai dari luar ruangan yang sebagian besar berbentuk gas dan partikel sifatnya membuat seseorang alami iritasi mukosa.
Baca juga : Udara Buruk Jakarta, Heru Budi : Memang Begitu, Semua Dunia Polusi
"Sehingga jangka pendeknya bisa sebabkan mata merah, hidung menjadi bersin-bersin, kemudian tenggorokan sakit," kata Agus saat dihubungi, Rabu (19/6).
Kemudian pada jangka menengah polusi yang buruk dapat berpengaruh pada kelompok populasi yang sudah alami asma, penyakit paru kronik, dan sebagainya bisa sebabkan peningkatan serangan asma hingga jantung.
Selanjutnya menghirup secara terus menerus polusi yang kotor dapat berpengaruh pada jangka panjang seperti timbulnya asma yang sebelumnya tidak ada, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Baca juga : Udara Jakarta Pada Rabu Pagi Terburuk Ketiga di Dunia
"Ada juga risiko peningkatan penyakit jantung yang bisa muncul padahal sebelumnya tidak ada. Bahkan menimbulkan risiko kanker dari partikel," ujar dia.
Agus mengatakan RSUP Persahabatan juga pernah melakukan riset pada 2013 lalu maka ada sekitar 4 persen penderita kanker paru yang dirawat akibat polusi. Padahal 4 persen pasien tersebut bukan perokok aktif tapi akibat menghirup polusi kotor terus menerus.
Kementerian Kesehatan menyebut terjadi peningkatan kasus ISPA yang dilaporkan oleh puskesmas maupun rumah sakit di Jabodetabek Sementara data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kasus ISPA di Jakarta mencapai 638.291 kasus selama Januari-Juni 2023. (Iam/Z-7)
Terkini Lainnya
Infrastruktur Transportasi Berkembang, Bogor Jadi Destinasi Hunian Terpopuler
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Keempat di Dunia
Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat, Peringkat Ketiga Dunia
Pemprov DKI Modifikasi Cuaca untuk Tangani Udara Buruk di Jakarta
KLHK Prediksi Penurunan Kualitas Udara Jabodetabek Tahun Ini Tak Separah 2023
Katarak Penyebab Utama Kebutaan, bisa Dialami Bayi Hingga Lansia
Menunda Pemeriksaan Mata Bisa Berujung Kebutaan
Cara Tepat Memilih Bulu Mata Palsu Berdasarkan Bentuk Mata
Ini Peran Ketombe, kerak, dan Kotoran Telinga
Jemaah Haji Disarankan tidak Menyentuh Mata dan Hidung, Mengapa?
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap