visitaaponce.com

Peneliti BRIN Seleksi Keterwakilan Perempuan Masih Sangat Patriarkis

Peneliti BRIN: Seleksi Keterwakilan Perempuan Masih Sangat Patriarkis
Paparan terkait data perolehan kursi DPR berdasarkan gender dalam seminar di Jakarta, Kamis (28/3/2024)(MI/SUSANTO)

PENELITI senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Siti Zuhro mengatakan tantangan yang harus dihadapi perempuan di antara patriarki yang masih kental, termasuk di dunia politik.

Siti Zuhro mengatakan perempuan memiliki potensi kepemimpinan yang baik dan secara fitrahnya memiliki sifat keibuan. Namun karena patriarki yang kental kerap kali menjadi batu sandungan.

"Untuk pemilihan umum, seleksi kandidat dilakukan oleh sekelompok kecil yang kebanyakan laki-laki," kata Siti Zuhro dalam acara Perempuan sebagai Agen Perubahan Dalam Meneguhkan Persatuan Nasional yang digelar Himpunan Wanita Karya (HWK) di Jakarta.

Baca juga : Unggul di Exit Pool, Keir Starmer jadi PM Baru Inggris, Putus Dominasi Partai Konservatif

"Bahkan di parlemen, keterwakilan perempuan masih kurang dari seharusnya. Sayangnya, sedikit media yang mengangkat isu tersebut, " kata Siti Zuhro.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan perempuan memiliki kontribusi besar dalam meneguhkan persatuan nasional.

"Kontribusi perempuan dalam mempertahankan persatuan nasional sering kali tidak terlihat secara langsung tetapi sangat penting," ujar Giwo.

Baca juga : Ketua KPU Terbukti Berbuat Asusila, Komnas Perempuan Minta Kuatkan SOP PPKS di Pelaksanaan Pemilu

Dia menambahkan perempuan sebagai agen perubahan mencakup di segala bidang dan aspek kehidupan, di antaranya dalam bidang edukasi dan teknologi, persatuan dan kesatuan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, digitalisasi dan kelestrarian lingkungan hidup.

Pada bidang pendidikan dan pengasuhan, perempuan memainkan peran sentral dalam mendidik generasi muda, dengan mengajarkan nilai-nilai persatuan, toleransi, dan penghargaan terhadap keragaman kepada anak-anak, serta menciptakan fondasi kuat bagi persatuan nasional di masa depan.

Perempuan juga banyak terlibat dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan yang mempromosikan dialog antarbudaya, perdamaian, dan keadilan sosial.

Baca juga : Jelang Pilkada Serentak 2024, Polda Kalteng Lakukan Pemetaan Titik Rawan

"Perempuan sering menjadi penggerak utama dalam inisiatif-inisiatif untuk menyelesaikan konflik dan membangun harmoni di masyarakat," jelas dia.

Dari sisi pembangunan ekonomi, perempuan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. "Ini membantu mengurangi disparitas sosial dan ekonomi yang dapat mengancam persatuan nasional," lanjutnya.

Dalam politik dan pemerintahan, perempuan sering kali membawa perspektif baru dan menekankan pentingnya inklusivitas dalam pengambilan keputusan. Mereka memperjuangkan kebijakan yang mempromosikan persatuan nasional dan perlindungan hak-hak semua warga negara.

Menurut Giwo, Kowani akan menyelenggarakan hari kebaya nasional pertama di Jakarta. "Kami akan mengundang 7.000 perempuan berkebaya dan ASEAN. Kita akan kilas balik pergerakan perjuangan perempuan di istora senayan dari puluhan tahun lalu. Acara ini juga akan dibuka oleh Presiden RI, " pungkas Giwo. 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat