visitaaponce.com

Jack Ma Batal Ciptakan 1 Juta Lapangan Kerja di AS

Jack Ma Batal Ciptakan 1 Juta Lapangan Kerja di AS
Jack Ma Batal Ciptakan 1 Juta Lapangan Kerja di AS(AFP/Fabrice COFFRINI )

JACK Ma, pendiri dari raksasa ritel Tiongkok, Alibaba, mengurungkan niat menciptakan satu juta pekerjaan di Amerika Serikat (AS), di tengah konflik perdagangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Jack Ma membuat pernyataan resminya untuk menciptakan lapangan kerja jelang pertemuan tingkat tinggi dengan Donald Trump pada Januari 2017 sebelum Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat. Adapun perubahan rencana sejalan dengan kebijakan Trump yang mengenakan tarif tinggi kepada Tiongkok.

"Janji itu dibuat atas dasar kemitraan ramah AS-Tiongkok dan hubungan perdagangan yang rasional. Premis itu sudah tidak ada lagi hari ini. Jadi janji kita tidak bisa dipenuhi," kata Jack Ma, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (20/9).

Meski demikian, Jack Ma yang baru-baru ini mengumumkan akan mengundurkan diri dari Chairman Alibaba menegaskan bahwa Alibaba tidak akan berhenti bekerja keras untuk berkontribusi pada perkembangan yang sehat dari perdagangan Tiongkok-AS. Alibaba siap terus tumbuh dan berkembang di masa-masa mendatang.

Komentar Ma datang usai Washington dan Beijing gagal mencapai kata sepakat untuk menyelesaikan kekhawatiran Trump tentang praktik perdagangan Tiongkok. Pada konferensi investor Alibaba, Ma juga menyebut friksi perdagangan sebagai kekacauan yang bisa memiliki dampak selama beberapa dekade.

Pemerintah Tiongkok sebelumnya disebut tidak akan tunduk pada tuntutan Amerika Serikat dalam negosiasi perdagangan, surat kabar China Daily yang dikelola negara mengatakan dalam sebuah editorial. Hal tersebut terungkap setelah para pejabat Tiongkok menyambut undangan dari Washington untuk sebuah pembicaraan baru.

Tiongkok dan Amerika Serikat akan kembali ke meja perundingan guna membahas sengketa perdagangan sejalan dengan ancaman tarif baru AS yang menjulang setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin memberikan undangan kepada rekan-rekan di Beijing untuk bertemu.

Harian resmi China Daily mengatakan Tiongkok tetap serius untuk menyelesaikan sengketa perdagangan dengan AS. Namun, ditegaskan Tiongkok tidak akan tunduk dengan tuntutan AS meski ada kekhawatiran atas perlambatan ekonomi dan jatuhnya pasar saham. Tiongkok berharap pengenaan tarif yang tinggi bisa segera dihilangkan di antara kedua negara. (Medcom/OL-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat