visitaaponce.com

Bangsa Indonesia Diminta Jaga Persatuan dan Kedamaian

Bangsa Indonesia Diminta Jaga Persatuan dan Kedamaian
Wakil Imam Besar (Mufti) Lebanon, Syech Dr Riyadh Bazo.(Ist)

BANGSA Indonesia harus bangga dianugerahi negara yang indah dan damai di tengah perbedaan yang ada. Ini dinilai sebagai anugerah Yang Maha Kuasa bagi Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain.

Karena itu, bangsa Indonesia wajib memelihara persatuan dan kesatuan agar perdamaian itu terus abadi, sekaligus untuk melawan percik api perpecahan serta serangan ideologi radikal terorisme.

"Indonesia adalah negeri indah, nyaman, aman, dan tenteram, serta memilliki toleransi dan saling menghormati sesama bangsa sangat tinggi.

Baca juga : Polisi Fokus ke Pemilu, Kelompok Radikal Tumbuh Subur

Ini yang membuat banyak negara iri dengan Indonesia, termasuk kami," ujar Wakil Imam Besar (Mufti) Lebanon, Syech Dr Riyadh Bazo, Selasa (16/4).

Wakil Mufti Lebanon itu berbicara saat menghadiri Konferensi Ulama Sufi Internasional (World Sufi Forum) di Pekalongan, Jawa Tengah, 8-10 April lalu.

Menurutnya, pelaksanaan konferensi yang dihadiri seluruh ulama sufi dari berbagai dunia itu merupakan wujud keinginan bangsa Indonesia untuk mempertahankan nilai-nilai yang telah dibangun para pendiri bangsa, termasuk tokoh Islam seperti para wali.

Baca juga : Ma'ruf Amin Sebut Kini Orang NU Kehilangan Masjid

"Karena itu saya ingin mengajak kepada bangsa Indonesia agar selalu mempertahankan persatuan dan kesatuannya dan jangan sekali kali terpengaruh dengan ideologi-ideologi yang dapat merusak kehidupan yang damai dan tenteram.

Kita harus selalu mewaspadai propaganda-propaganda kelompok kelompok radikal yang dhahirnya menginginkan kebaikan tetapi tujuannya untuk mencabik-cabik sebuah bangsa sehingga terjerumus dalam konflik berkepanjangan," paparnya.

Ia mengungkapkan, di banyak negara Islam, juga di negaranya di Lebanon, pemikiran radikal dan terorisme masuk ke semua lini secara aktif. Hal itulah yang membuat banyak negara Islam mengalami ketidakstabilan bahkan kehancuran karena perang saudara.

Baca juga : Terjadi Peningkatan Migrasi Radikalisasi di Kalangan Remaja

"Indonesia tidak boleh terjerumus ke kubangan yang sama seperti negara-negara lain hanya karena perbedaan pemikiran dan pilihan.

Saya mengimbau sebagai sahabat agar segenap bangsa Indonesia, khususnya para muslimin, agar tidak terlibat dalam sebuah fitnah yang dapat membahayakan kehidupan damai dan tenteram di negeri indah ini," ungkap Rektor Universitas Al Azhar Lebanon ini.


Demikian juga menyikapi dinamika Pemilihan Umum yang berlangsung di Indonesia, Syech Riyadh juga menyarankan bangsa Indonesia untuk tidak terlena dengan kondisi yang tercipta. Bangsa Indonesia wajib menjadikan perbedaan sebagai spirit dalam memperkuat keutuhan bangsa yang besar.

Baca juga : Kepala BNPT Sebut Pola Serangan Terorisme Berubah

Ia menilai di Indonesia, kehidupan keagamaan sudah sangat baik. Itu harus disyukuri dan dilestarikan. Di sini peran tokoh agama sangat penting untuk terus memberikan pencerahan dan membangun harmonisasi dalam kehidupan.

"Umat Islam harus hidup dengan semua orang tanpa melihat latar belakang karena yang paling penting adalah perdamaian bagi umat manusia. Saya berdoa agar rakyat dan bangsa serta Pemerintah Indonesia senantiasa mendapat bimbingan dalam menjaga negeri yang indah dan baik ini," tuturnya.

Dia juga menganjurkan kepada umat Islam Indonesia agar senantiasa menjaga ajaran ahlussunnah waljaamah yang dipelopori oleh Abu Hassan Al-Asyari dan Abu Mansur Almaturidi serta Imam Syafii serta membaca buku-buku yang diterbitkan oleh ulama-ulama moderat seperti dari Al-Azhar karena manhaj mereka sangat moderat dan sesuai dengan ajaran Islam yang benar.

Baca juga : 10 Tersangka Teroris Ditangkap Densus 88 di Solo

"Jangan membaca buku-buku yang diterbitkan oleh kelompok ekstrem, apalagi belajar pada ulama-ulama ekstrem karena yang demikian itu akan mempengaruhi pemikirannya jadi ekstrem.

Anak-anak muda Islam harus diperhatikan dan dibina dengan baik-baik melalui ajaran ajaran Islam yg moderat karena mereka itu adalah target para kelompok radikal terorisme dan ekstremisme," tandasnya. (RO/OL-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat