visitaaponce.com

Pertama Kali, Australia Nol Kematian Covid-19 dalam Dua Bulan

Pertama Kali, Australia Nol Kematian Covid-19 dalam Dua Bulan
Wanita berjalan melewati mural di Melbourne pada 10 September 2020(AFP/WILLIAM WEST)

Australia mencatat nol kematian akibat virus covid-19 untuk pertama kalinya dalam dua bulan, Selasa (15/9). Perlambatan dalam kasus baru covid-19 memungkinkan penguncian yang melumpuhkan di kota terbesar kedua di Australia itu dilonggarkan.

Hanya 50 kasus virus baru covid-19 yang dilaporkan secara nasional. Ini turun dari puncak di atas 700 kasus covid-19 pada akhir Juli dan awal Agustus. Sementara itu, menurut penghitungan AFP, tidak ada kematian yang tercatat untuk pertama kalinya sejak 13 Juli.

Berita itu datang sehari setelah lockdown ketat Melbourne dilonggarkan. Kebijakan pelonggaran ini memungkinkan penduduk untuk menghabiskan satu jam ekstra sehari untuk berolahraga di luar dan mengunjungi teman-teman.

Baca juga: Australia Targetkan 3,8 Juta Dosis Vaksin Covid-19 pada Awal Tahun

Di sekitar Victoria, penduduk setempat dapat meninggalkan rumah mereka dan bisnis dapat dibuka kembali mulai Rabu tengah malam setelah jumlah kasus covid-19 di pedesaan menurun.

"Ini adalah hal yang sangat besar dan hal yang sangat positif," kata Menteri Utama Victoria Daniel Andrews.

Penduduk Melbourne masih menghadapi pembatasan. Bisnis yang tidak penting tetap ditutup dan jam malam diberlakukan hingga 26 Oktober.

Hampir tiga perempat dari hampir 27.000 kasus covid-19 di Australia dan 90% dari 816 kematian akibat virus covid-19 terjadi di Victoria. Ratusan lansia di panti jompo meninggal dunia saat virus covid-19 melanda dan menginfeksi ribuan warga.

Klaster covid-19 juga muncul di sekolah, rumah potong hewan, dan rumah sakit setelah kelalaian keamanan di hotel-hotel yang digunakan untuk mengarantina pelancong internasional. Akibat keteledoran tersebut virus covid-19 menyebar kembali ke masyarakat.

Dengan jumlah kasus covid-19 yang terkendali, tekanan meningkat pada pemerintah. Masyarakat meminta pemerintah untuk mengizinkan ribuan warga Australia yang terdampar di luar negeri karena penutupan perbatasan boleh pulang.

Pemimpin oposisi Anthony Albanese meminta perdana menteri untuk menggunakan jet Angkatan Udara Australia miliknya untuk membawa pulang warganya. Rencana ini dicemooh oleh seorang menteri pemerintah.

Politikus lain juga meminta pemerintah untuk menggunakan pusat penahanan imigrasi untuk menampung para pengungsi yang kembali. Kebijakan ini awalnya diterapkan untuk warga negara yang kembali dari Wuhan, tetapi ditinggalkan begitu virus covid-19 menyebar secara global. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat