AS dan Eropa Matangkan Rencana Vaksinasi Covid-19
![AS dan Eropa Matangkan Rencana Vaksinasi Covid-19](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/12/b103a5259ff81265ae7d3564aa6ed45c.jpg)
AMERIKA Serikat (AS) dan Eropa menyempurnakan rencana untuk vaksinasi covid-19. Langkah itu dilakukan secepat mungkin setelah vaksin mendapat persetujuan dari otoritas terkait.
Ada harapan yang tinggi bahwa vaksin covid-19 bisa digunakan sebelum akhir tahun. Diketahui, terdapat dua vaksin terdepan, yakni Moderna dan BioNTech-Pfizer. Perusahaan sudah meminta persetujuan penggunaan darurat di kedua sisi Atlantik.
Di Negeri Paman Sam, panel penasihat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengusulkan agar petugas medis dan penghuni panti jompo dengan total 24 juta orang, menjadi penerima vaksin yang pertama. Kedua kelompok tersebut berkontribusi sekitar 40% kematian akibat covid-19 di AS.
Baca juga: Inggris Amankan 2 Juta Dosis Vaksin dari Moderna
Sementara itu, European Medicines Agency (EMA) menyatakan segera mengadakan pertemuan luar biasa selambatnya 29 Desember. Agenda pertemuan unutk membahas persetujuan darurat vaksin covid-19 yang dikembangkan BioNTech dan Pfizer.
Adapun rapat lainnya untuk menilai permintaan Moderna, yang akan dilakukan paling lambat 12 Januari. Kepada wartawan, Juru Bicara Komisi Eropa Stefan de Keersmaecker menyebut EMA telah memberikan izin pengaturan. Otorisasi resmi dari Brussel akan segera menyusul, kemungkinan dalam hitungan hari.
Baca juga: WHO Tegaskan Monopoli Vaksin Tak Membantu Pemulihan Global
Pengumuman EMA memberikan peluang bagi negara-negara Eropa untuk menyusun kerangka waktu yang lebih jelas terkait vaksinasi covid-19. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan rencana vaksinasi untuk kelompok paling rentan pada awal 2021.
Kemudian, Jerman berharap untuk meluncurkan program vaksinasi pada kuartal I 2021. Negara tersebut juga sedang mempersiapkan pusat vaksinasi di seluruh negeri.
Otoritas Spanyol mengumumkan rencana pembelian lebih dari 50 juta dosis vaksin tambahan dari tiga laboratorium berbeda, termasuk Moderna. Sehingga, jumlah total vaksin yang akan diperoleh mencapai 105 juta dosis.(AFP/OL-11)
Terkini Lainnya
Apple Eropa Sediakan Perangkat Lunak Deteksi Kerusakan
IHSG Ditutup Menguat Lampaui 6.950
Sri Mulyani Laporkan Kondisi Ekonomi ke Presiden Jokowi
Negara-Negara di Eropa Selatan Cari Cara Atasi Obesitas Pada Anak
Prabowo: Israel akan Terkucilkan jika tidak Mau Gencatan Senjata
Nyamuk Harimau Invasi Eropa Bawa Wabah Demam Berdarah Dengue
Vaksinasi Ganda pada Anak, Perlukah Khawatir?
Imunisasi Lebih dari Satu Jenis Vaksin tidak Sebabkan Kematian
Bio Farma Gelar Vaksinasi Influensa Gratis di Dua Kecamatan di Kota Bandung
Vaksinasi Lengkapi Upaya Pencegahan DBD, Hemat Biaya Kesehatan
Dokter: Kenali Gejala Demam Berdarah pada Anak dengan Konsep KLMNOPR
Usia 9-10 Tahun, Waktu Tepat Vaksinasi HPV
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap