visitaaponce.com

Iran Harap Kekalahan AS di Afghanistan Kesempatan untuk Perdamaian Abadi

Iran Harap Kekalahan AS di Afghanistan Kesempatan untuk Perdamaian Abadi
Ebrahim Raisi.(AFP/Kepresidenan Iran.)

PRESIDEN baru ultrakonservatif Iran Ebrahim Raisi pada Senin (16/8) mengatakan bahwa kekalahan Amerika Serikat di Afghanistan harus mengantarkan perdamaian yang tahan lama di negara tetangganya usai dilanda perang bertahun-tahun itu.

"Kekalahan militer dan penarikan AS dari Afghanistan harus menawarkan kesempatan untuk memulihkan kehidupan, keamanan, dan perdamaian abadi di negara itu," kata Raisi, dikutip oleh kantornya. Pernyataan kepresidenan itu muncul setelah Taliban menguasai Kabul tanpa tidak menyebutkan Taliban atau jatuhnya ibu kota Afghanistan.

Raisi, yang membuat pernyataan dalam telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, mengatakan Republik Islam itu menginginkan hubungan baik dengan Afghanistan. "Iran memantau dengan cermat evolusi peristiwa di Afghanistan dan menginginkan hubungan bertetangga yang baik dengannya," katanya.

Baca juga: Bagaimana Taliban Dapat Kuasai Afghanistan dengan Cepat?

Raisi menugaskan Zarif dan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran untuk memberinya laporan terbaru tentang situasi di Afghanistan, tambah pernyataan itu. Iran berbagi perbatasan sepanjang 900 kilometer (560 mil) dengan Afghanistan dan menampung hampir 3,5 juta warga Afghanistan, menurut badan pengungsi PBB.

Pada 1998, pasukan Taliban memasuki konsulat Iran di kota Mazar-i-Sharif, Afghanistan utara, menewaskan beberapa diplomat dan seorang jurnalis kantor berita resmi. Taliban kemudian mengatakan mereka telah dibunuh oleh orang-orang yang bertindak secara independen, tetapi Teheran menganggap kelompok itu bertanggung jawab atas kematian tersebut yang memicu kemarahan dan hampir memicu intervensi militer Iran di Afghanistan.

Analis mengatakan Teheran mengambil sikap pragmatis pada kebangkitan Taliban di Afghanistan. Pada Minggu, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan telah mengurangi kehadiran diplomatiknya di Afghanistan.

Pengumuman itu datang tak lama setelah Taliban mencapai pinggiran ibu kota Aghan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh mengatakan staf tetap di kedutaan Iran di Kabul. Tiga dari lima misi diplomatik di kota-kota Afghanistan lain juga telah dievakuasi.

Zarif pada Senin mengadakan pertemuan di Teheran dengan utusan khusus Tiongkok untuk Afghanistan, Yue Xiaoyong. Pembicaraan difokuskan pada situasi di Afghanistan.

Zarif pada Minggu mengatakan bahwa Iran siap untuk melanjutkan upaya perdamaiannya di Afghanistan. "Kekerasan dan perang seperti pendudukan tidak pernah menyelesaikan masalah," tulisnya di Twitter.

Baca juga: Erdogan Sebut Dapat Bertemu dengan Pemimpin Taliban

Pembicaraannya dengan utusan Tiongkok itu dilakukan saat juru bicara pemerintah di Beijing pada Senin mengatakan Tiongkok siap untuk memperdalam hubungan persahabatan dan kooperatif dengan Afghanistan. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat