visitaaponce.com

Reformasi Modern Saudi Dinilai terkait Trauma Serangan 11 September

Reformasi Modern Saudi Dinilai terkait Trauma Serangan 11 September
Seorang wanita dan anak berjalan melewati pajangan bendera AS untuk memperingati 20 tahun serangan 9/11 atau 11 September.(AFP/Frederic J Brown.)

DUA dekade setelah militan Arab Saudi mendalangi dan melakukan serangan 11 September, kerajaan gurun itu berjuang untuk perubahan dalam upaya reformasi yang bertujuan memperbarui citra ultrakonservatifnya. Wanita dapat mengemudi mobil dan bioskop telah dibuka kembali di Arab Saudi 'baru' di bawah putra mahkota dan penguasa de facto Mohammed bin Salman.

Beberapa bentuk reformasi modern itu diyakini beberapa orang dapat dikaitkan dengan trauma 9/11. "Inisiatif itu merupakan salah satu konsekuensi jangka panjang dari serangan teroris terburuk di tanah AS," kata Yasmine Farouk dari Carnegie Endowment for International Peace kepada AFP.

Baca juga: Saudi Eksekusi Warganya atas Tuduhan Terorisme

Sebanyak 15 warga Saudi termasuk di antara 19 pembajak dalam serangan pesawat di World Trade Center dan Pentagon, yang menewaskan hampir 3.000 orang dan direncanakan oleh pemimpin Al-Qaeda kelahiran Saudi, Osama bin Laden.

Kerajaan itu, sekutu lama Amerika, membantah terlibat tetapi menghadapi retorika keras AS atas sistem sosial dan pendidikannya yang menurut para kritikus mempromosikan ekstremisme.

Baca juga: Citra Keras Saudi Berakar pada Aliran Wahabi

Lebih banyak tekanan dapat menyusul dalam beberapa bulan mendatang setelah Presiden AS Joe Biden memerintahkan deklasifikasi dokumen rahasia dari penyelidikan AS atas serangan tersebut.

Biden menanggapi tekanan dari keluarga beberapa dari mereka yang terbunuh pada 9/11 yang telah lama berpendapat bahwa dokumen rahasia mungkin berisi bukti bahwa pemerintah Saudi memiliki hubungan dengan para pembajak.

Baca juga: Saudi Digugat terkait Serangan 9/11, Biden Minta FBI Buka Investigasi

Dalam suatu pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (8/9) oleh kedutaan besarnya di Washington, Arab Saudi mengatakan pihaknya menyambut langkah Biden.

Dikatakan, "Hanya dapat mengulangi dukungan lama untuk deklasifikasi penuh dari dokumen apa pun." Harapan mereka, itu akan mengakhiri tuduhan tak berdasar terhadap kerajaan untuk selamanya. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat