Pemerintah Filipina Larang Ressa ke Oslo untuk Terima Nobel Perdamaian
![Pemerintah Filipina Larang Ressa ke Oslo untuk Terima Nobel Perdamaian](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/11/2f0618889143925ce8a1ee84a8716980.jpg)
PEMERINTAH Filipina menolak mengizinkan pemerina Nobel Perdamaian Maria Ressa bertolak ke Oslo, bulan depan, untuk menerima penghargaan itu secara langsung karena dianggap berpeluang melarikan diri.
Ressa, salah satu pendiri laman daring berita Rappler, bersama wartawan Rusia Dmitry Muratov diganjar Nobel Perdamaian, Oktober lalu, atas kerja mereka menjaga kebebasan berekspresi.
Mantan koresponden CNN, yang tengah menunggu keputusan pengadilan banding terkait vonis bersalah dalam kasus daring, telah mengajukan izin kepada pengadilan untuk pergi ke Norwegia untuk menghadiri upacara penyerahan Nobel Perdamaian pada 10 Desember mendatang.
Baca juga: Upacara Penyerahan Nobel Perdamaian Tahun Ini akan Digelar Secara Langsung
Namun jaksa mengguhgat permohonan Ressa itu dan mengatakan wartawan itu tidak memiliki alasan yang jelas untuk pergi ke Oslo.
"Kritiknya terhadap proses pengadilan Filipinna di komunitas internasional membuktikan tidak adanya rasa hornat terhadap sistem pengadilan. Hal itu embuktikan dia berisiko untuk melarikan diri," ujar jaksa FIlipina dalam dokumen pengadilan.
Ressa adalah pengkritik keras Presiden Filipina Rodrigo Dutete dan pemerintahannya, temasuk perang narkoba yang telah menewaskan ribuan orang.
Institut Nobel menyebut sangat memalukan sebuah negara tidak mengizinkan warga negara mereka untuk pergi ke Oslo untuk menerima Nobl Perdamaian. (AFP/OL-1)
Terkini Lainnya
Peraih Nobel Perdamaian Asal Filipina Bebas dari Jeratan Hukum
Filipina Izinkan Ressa Terima Nobel Perdamaian
Biden Beri Selamat kepada 2 Jurnalis Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian
Pengkritik Vladimir Putin, Alexei Navalny Tewas di Penjara
Peraih Hadiah Nobel Perdamaian Bangladesh Dikriminalisasi
Arsitek Politik Luar Negeri AS Itu Berpulang di Usia 100 Tahun
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Iran Mulai Mogok Makan
Peraih Nobel Perdamaian Martti Ahtisaari Tutup Usia, Ini Profilnya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap