Amerika Serikat Siapkan Alternatif jika Pembicaraan Nuklir Iran Gagal
![Amerika Serikat Siapkan Alternatif jika Pembicaraan Nuklir Iran Gagal](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/eea0e5e1b386eb00c3baf185574a55f0.jpg)
AMERIKA Serikat sedang mempersiapkan alternatif jika upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan untuk mengekang ambisi nuklir Iran runtuh. Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan itu, Selasa (14/12), ketika ada potensi bahwa pembicaraan akan gagal.
“Kami terus pada jam ini, pada hari ini, untuk mengejar diplomasi karena saat ini tetap merupakan pilihan terbaik, tetapi kami secara aktif terlibat dengan sekutu dan mitra tentang alternatif," katanya saat berkunjung ke Indonesia.
Negosiasi dimulai kembali pada Kamis pekan lalu untuk mencoba menghidupkan kembali kesepakatan 2015 antara Iran dan kekuatan dunia, yang ditarik Amerika Serikat dari bawah Donald Trump pada 2018.
Iran mengklaim hanya ingin mengembangkan kemampuan sipil tetapi kekuatan Barat mengatakan persediaan uranium yang diperkaya itu melampaui batas dan dapat digunakan untuk mengembangkan senjata nuklir.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia siap untuk kembali ke kesepakatan dan para pejabat Iran mempertahankan bahwa mereka serius untuk berkomitmen pada pembicaraan itu.
Namun Teheran telah dituduh mundur dari kemajuan yang dibuat awal tahun ini dan bermain-main dengan waktu.
Pernyataan Blinken muncul setelah Biden baru-baru ini mengatakan Amerika Serikat sedang mempersiapkan langkah-langkah tambahan terhadap Iran.
Dalam komentar pada Selasa, diplomat tinggi AS juga merujuk pada pernyataan baru-baru ini oleh negara-negara Eropa yang terlibat dalam pembicaraan bahwa waktu hampir habis dan Iran masih belum terlibat dalam negosiasi nyata.
"Kecuali ada kemajuan cepat, perjanjian nuklir Iran akan menjadi cangkang kosong," kata Blinken, merujuk pada pernyataan itu.
Baca juga: Negara Barat Dituduh Selalu Salahkan Iran terkait Kesepakatan Nuklir
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss melangkah lebih jauh pada akhir pekan, memperingatkan bahwa pembicaraan yang dilanjutkan itu menjadi kesempatan terakhir Republik Islam untuk datang ke meja perundingan dengan resolusi serius. "Masih ada waktu bagi Iran untuk datang dan menyetujui kesepakatan ini," katanya dalam konferensi pers. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Vonis Trump Terkait Kasus Uang Tutup Mulut Ditunda September
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Alasan Joe Biden Tampil Buruk Saat Debat: Jet Lag Setelah Kunker
Joe Biden Sebut Putusan Mahkamah Agung Terhadap Donald Trump sebagai “Preseden Berbahaya”
Donald Trump Rayakan Keputusan Imunitas Presiden
Mahkamah Agung Beri Imunitas Sebagian kepada Donald Trump dalam Kasus Pemalsuan Pemilu
Joe Biden Bertemu Keluarga di Camp David untuk Bahas Masa Depan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap