visitaaponce.com

AS Hapus Ethiopia, Mali, Guinea dari Pakta Perdagangan

AS Hapus Ethiopia, Mali, Guinea dari Pakta Perdagangan
Orang-orang membeli di kios koperasi konsumen selama pasar jalanan di kota Addis Ababa, Ethiopia, pada 5 Desember 2021.(AFP/Eduardo Soteras.)

PEMERINTAHAN Presiden AS Joe Biden pada Sabtu (2/1) mengumumkan bahwa mereka telah mengecualikan Ethiopia, Mali, dan Guinea dari perjanjian perdagangan AS-Afrika. Pemerintahan AS mengatakan bahwa tindakan ketiga pemerintah itu melanggar prinsip-prinsipnya.

"Amerika Serikat hari ini menghentikan Ethiopia, Mali, dan Guinea dari program preferensi perdagangan AGOA karena tindakan yang diambil oleh masing-masing pemerintah mereka yang melanggar Statuta AGOA," kata Perwakilan Dagang AS (USTR) dalam suatu pernyataan. African Growth and Opportunity Act (AGOA) diberlakukan pada 2000 di bawah pemerintahan Presiden Bill Clinton untuk memfasilitasi dan mengatur perdagangan antara Amerika Serikat dan Afrika.

"Amerika Serikat sangat prihatin dengan perubahan inkonstitusional dalam pemerintahan di Guinea dan Mali," kata pernyataan itu. AS juga menyuarakan keprihatinan tentang pelanggaran berat hak asasi manusia yang diakui secara internasional yang dilakukan oleh pemerintah Ethiopia dan pihak lain di tengah konflik yang meluas di Ethiopia utara.

"Setiap negara memiliki tolok ukur yang jelas untuk jalur menuju pemulihan dan pemerintah akan bekerja dengan pemerintah mereka untuk mencapai tujuan itu," kata USTR. Berdasarkan perjanjian AGOA, ribuan produk Afrika dapat memperoleh manfaat dari pengurangan pajak impor dengan syarat terpenuhinya kriteria terkait hak asasi manusia, pemerintahan yang baik, dan perlindungan pekerja, serta tidak menerapkan larangan bea cukai atas produk Amerika di wilayah mereka.

Baca juga: Israel Vonis Penjara Seumur Hidup 547 Pejuang Kemerdekaan Palestina

Pada 2020, 38 negara memenuhi syarat untuk AGOA, menurut situs web USTR. Perjanjian tersebut dimodernisasi pada 2015 oleh Kongres AS. Ini juga memperpanjang program tersebut hingga 2025. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat