visitaaponce.com

Korban Tewas Banjir di Kenya Mengganda Menjadi 120 orang

Korban Tewas Banjir di Kenya Mengganda Menjadi 120 orang
Kementerian dalam negeri Kenya mengungkapkan korban jiwa akibat banjir meningkat dua kali lipat menjadi 120 orang.(AFP)

KEMENTERIAN Dalam Negeri Kenya mengatakan korban tewas akibat banjir meningkat dua kali lipat menjadi 120 orang. 

"Lebih dari 89.000 rumah tangga juga telah tergusur dan kini ditempatkan di lebih dari 112 kamp," ujar pejabat kementerian dalam negeri Raymond Omollo.

Kenya bersama dengan tetangganya di Tanduk Afrika, Somalia, dan Ethiopia, sedang berjuang melawan banjir yang disebabkan hujan lebat dampak El Nino.

Baca juga: 95 Murid di Kenya Diserang Penyakit Misterius

Banjir tersebut memperparah krisis kemanusiaan di wilayah tersebut, seiring keluarnya mereka dari kekeringan terparah dalam empat dekade yang menyebabkan jutaan orang kelaparan.

Omollo mengungkapkan empat kabupaten di Kenya bagian timur menjadi yang paling parah terkena dampak. Sementara 10 kabupaten lainnya berada dalam kewaspadaan tinggi.

Baca juga: Korban Tewas Akibat Banjir di Somalia Meningkat Jadi 96 Orang

Presiden Kenya, William Ruto, memimpin pertemuan kabinet darurat mengenai bencana tersebut, Senin, berjanji untuk melepaskan miliaran shilling Kenya (jutaan dolar) untuk wilayah yang terkena dampak.

Kantornya menyatakan 76 warga Kenya telah meninggal dunia dan lebih dari 35.000 rumah tangga telah terpaksa meninggalkan rumah mereka.

"Curah hujan di atas normal, yang disebabkan oleh El Nino, telah menyebabkan banjir yang meluas dan sayangnya menyebabkan kehilangan nyawa, penggusuran keluarga, wabah penyakit, penghancuran infrastruktur dan properti, serta pemadaman listrik yang berkepanjangan di seluruh Kenya dan banyak bagian dari wilayah Afrika Timur," demikian pernyataannya.

Kerentanan

Tanduk Africa adalah salah satu wilayah yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Apalagi peristiwa cuaca ekstrem terjadi dengan frekuensi dan intensitas yang meningkat.

Menjelang dimulainya KTT iklim COP28 PBB di Dubai, Ruto saat berpidato di Parlemen Eropa mengatakan Afrika berada di garis depan kerentanan lingkungan.

Pada KTT iklim pan-Afrika di Nairobi yang diselenggarakan Ruto pada September, para pemimpin benua itu telah menyerukan reformasi keuangan global untuk meningkatkan energi terbarukan dan pajak karbon.

Di Somalia, pemerintah mengatakan pekan lalu bahwa jumlah korban tewas akibat banjir kilat mendekati 100, dengan lebih dari 700.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan hampir dua juta orang terpengaruh secara total.

Pada awal bulan ini, agensi tanggap kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan bahwa 43 orang telah meninggal di Ethiopia akibat banjir, hujan deras, dan tanah longsor.

Lembaga amal berbasis di Inggris, Save the Children, mengatakan dalam laporan pada hari Selasa bahwa peristiwa cuaca ekstrem di negara-negara yang rentan terhadap perubahan iklim mendorong lebih dari 27 juta anak-anak ke dalam kelaparan tahun lalu. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat