visitaaponce.com

Pasukan Rusia Rebut Kota Melitopol di Ukraina Tenggara

Pasukan Rusia Rebut Kota Melitopol di Ukraina Tenggara 
Seorang wanita berjalan di dekat bangunan yang hancur diserang artileri Rusia di Kiev, Ukraina(AFP/Daniel Leal )

PASUKAN Rusia merebut kota Melitopol, Ukraina tenggara pada Sabtu (26/2), kantor berita Rusia Interfax melaporkan, Moskow meluncurkan serangan rudal jelajah dan artileri terkoordinasi di beberapa kota, termasuk ibu kota Kiev. 

Para pejabat Ukraina tidak segera dapat dimintai komentar mengenai nasib Melitopol, sebuah kota berpenduduk sekitar 150.000 jiwa. Jika dikonfirmasi, itu akan menjadi pusat populasi signifikan pertama yang direbut Rusia sejak invasi mereka dimulai pada Kamis lalu. 

Sebelumnya, pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia menembakkan rudal jelajah dari Laut Hitam ke Mariupol, serta Sumy di timur laut dan Poltava di timur. 

Pihak berwenang Kyiv mengatakan sebuah rudal menghantam sebuah bangunan perumahan dan seorang saksi mata mengatakan rudal lain menghantam daerah dekat bandara. 

Tidak ada informasi segera tentang korban. 

Sebelumnya, tembakan meletus di dekat gedung-gedung pemerintah pusat kota, kata seorang saksi mata. Penyebabnya tidak jelas. 

Presiden Volodymyr Zelenskiy, berbicara dalam pesan video dari luar kantornya di Kiev. 

"Kami tidak akan meletakkan senjata, kami akan membela negara kami," katanya. 

Baca juga : Presiden Ukraina Janji akan Terus Berjuang di Kiev

Pihak berwenang Ukraina telah mendesak warga untuk membantu mempertahankan Kiev dari pasukan Rusia. Tetapi bahkan ketika pertempuran semakin intens, pemerintah Rusia dan Ukraina mengisyaratkan keterbukaan untuk negosiasi, menawarkan secercah harapan pertama untuk diplomasi sejak Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi. 

Komando angkatan udara sebelumnya melaporkan pertempuran sengit di dekat sebuah pangkalan udara di Vasylkiv barat daya ibu kota, yang kabarnya sedang diserang dari pasukan terjun payung Rusia. 

Dikatakan salah satu pasukannya telah menembak jatuh sebuah pesawat angkut Rusia. Klaim tersebut belum dapat diverifikasi secara independen. 

Mykhailo Podolyak, penasihat kantor presiden, mengatakan situasi di Kiev dan pinggirannya terkendali. 

"Ada kasus kelompok sabotase dan pengintaian yang bekerja di kota, polisi dan pasukan pertahanan diri bekerja secara efisien melawan mereka," kata Podolyak. 

Penduduk Kiev diberitahu oleh kementerian pertahanan untuk membuat bom bensin untuk mengusir penjajah. 

Beberapa keluarga meringkuk di tempat penampungan dan ratusan ribu telah meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan, menurut seorang pejabat bantuan PBB. 

Ukraina mengatakan lebih dari 1.000 tentara Rusia tewas. Rusia tidak merilis angka korban. Zelensky mengatakan Kamis malam bahwa 137 tentara dan warga sipil tewas dengan ratusan lainnya terluka. (Straitstimes/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat