PBB Minta Junta Militer Burkina Faso, Guinea dan Mali Serahkan Kekuasaan
![PBB Minta Junta Militer Burkina Faso, Guinea dan Mali Serahkan Kekuasaan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/05/917f2cf10c5c9ebbc274e36cf0f65577.jpg)
SEKRETARIS Jenderal PBB Antonio Guterres, Minggu (1/5), menyerukan junta militer di Burkina Faso, Guinea, dan Mali untuk membangun kembali pemerintahan sipil dengan cepat. Ia juga mengingatkan dunia untuk memenuhi janji memperbaiki iklim.
Berbicara setelah bertemu dengan Presiden Senegal Macky Sall di Dakar, Guterres mengatakan mereka sepakat tentang perlunya terus berbicara dengan pihak berwenang de facto di ketiga negara itu untuk segera kembali ke tatanan konstitusional.
Ketiga negara tersebut mengalami kudeta militer. Mali pada Agustus 2020 dan Mei 2021, Guinea pada September 2021, dan Burkina Faso pada Januari 2022.
Baca juga: AS Minta Rusia tidak Halangi Misi PBB di Bosnia
Sall, saat ini, adalah ketua blok Afrika Barat, ECOWAS, yang telah menangguhkan keanggotaan ketiga negara itu.
ECOWAS memberlakukan sanksi berat terhadap Mali, Januari lalu, setelah rezim di sana menolak mengembalikan pemerintahan sipil.
ECOWAS juga telah mengancam sanksi serupa terhadap Guinea dan Burkina Faso jika mereka gagal memungkinkan transisi cepat ke pemerintahan sipil dalam jangka waktu singkat.
Namun, rezim militer di kedua negara menolak jadwal yang ditetapkan ECOWAS. Senin (25/4) lalu, pemimpin militer Guinea di Ouagadougou mengatakan mereka tidak punya rencana untuk mempersingkat masa transisi tiga tahun yang telah mereka umumkan.
Pada Sabtu (30/4) malam, pemimpin junta Guinea Kolonel Mamady Doumbouya mengatakan dia telah memilih masa transisi 39 bulan ke pemerintahan sipil.
Keputusan itu dikutuk oleh para pemimpin oposisi di Guinea, Minggu (1/5), termasuk oleh partai presiden terguling Alpha Conde dan kelompok-kelompok oposisi yang menentangnya.
Rezim di Mali juga terus menentang tekanan ECOWAS. Pada 21 April diumumkan peluncuran proses transisi dua tahun sebelum pemilihan diadakan. ECOWAS telah menyerukan pemilihan dalam waktu paling lama 16 bulan.
Guterres mengatakan "darurat iklim meningkatkan risiko ancaman keamanan". Negara-negara Afrika, katanya, "sering kali menjadi korban pertama pemanasan global namun banyak pemimpinnya tidak sadar".
Negara-negara maju telah berjanji untuk membantu negara-negara selatan untuk membiayai "transisi mereka menuju energi terbarukan dan pekerjaan hijau", katanya.
"Saatnya untuk mengambil tindakan. Saatnya untuk menepati janji 100 miliar dolar setahun yang dibuat di Paris," ujarnya.
Mengacu pada janji nasional di bawah Perjanjian Paris 2015 yang bertujuan membatasi pemanasan global di bawah dua derajat celcius, di Dakar, Guterres mengunjungi lokasi markas besar operasi regional PBB di masa depan serta unit manufaktur yang akan segera memproduksi vaksin covid-19 dan juga vaksin antimalaria dan tuberkulosis eksperimental.
Guterres juga membahas konsekuensi dari perang di Ukraina di Afrika, di mana dia mengatakan konflik itu "memperburuk krisis tiga kali lipat makanan, energi dan keuangan".
Untuk memungkinkan negara-negara di benua itu untuk mengatasinya, Guterres mendesak sekali lagi lembaga keuangan internasional untuk menerapkan "segera... langkah-langkah pengurangan utang... sehingga pemerintah dapat menghindari default dan berinvestasi dalam jaring pengaman sosial dan pembangunan berkelanjutan untuk rakyat mereka". (France24/OL-1)
Terkini Lainnya
22 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Kantor Palang Merah Gaza
PBB Copot Afriansyah Noor dari Jabatan Sekjen, Ini Alasannya
PBB: Dunia Hanya Menyaksikan Kematian dan Kehancuran Gaza
PBB Tambahkan Militer Israel ke Dalam Daftar Pelanggar Hak Anak-Anak
Sekjen PBB Antonio Guterres Larangan Iklan Bahan Bakar Fosil Global
Antonio Guterres dan David Cameron Dukung Usulan Gencatan Senjata Biden untuk Gaza
Laporan PBB Ungkap Pelanggaran Berat terhadap Anak Meningkat pada 2023
PBB Kutuk Serangan Israel ke Sekolah Gaza
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap