Aksi Balasan, Rusia Usir Diplomat Prancis, Italia dan Spanyol
![Aksi Balasan, Rusia Usir Diplomat Prancis, Italia dan Spanyol](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/05/1703596c25d130c0bc0f9eb24e6bdbe7.jpg)
PEMERINTAH Rusia telah mengusir diplomat dari Prancis, Italia dan Spanyol sebagai pembalasan atas pengusiran diplomat Rusia dari negara-negara Eropa. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (18/5) memberi waktu kepada 34 diplomat Prancis untuk segera angkat kaki.
Moskow membuat pengumuman itu setelah memanggil duta besar Prancis untuk Rusia, Pierre Levy dengan mengatakan pengusiran 41 karyawan misi diplomatik Rusia adalah keputusan yang provokatif dan tidak berdasar.
Rusia menyebutkan 27 karyawan kedutaan Spanyol di Moskow dan Konsulat Jenderal Spanyol di Saint Petersburg, telah dinyatakan persona non grata dan diberi waktu sepekan untuk meninggalkan Rusia.
Rusia juga memberi pesan kepada duta besar Spanyol Marcos Gomez Martinez bahwa pengusiran diplomat Rusia dari Madrid akan berdampak negatif pada hubungan Rusia-Spanyol. Pada gilirannya, Spanyol mengkritik Rusia atas langkah tersebut.
“Pihak berwenang Rusia membenarkan keputusan ini atas dasar timbal balik untuk pengusiran 27 pejabat kedutaan Rusia pada bulan April. Tetapi pengusiran itu didasarkan pada alasan keamanan yang dibenarkan, yang tidak ada dalam kasus ini," kata pernyataan resmi Spanyol.
Perang Diplomasi
Meskipun tidak ada pernyataan resmi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengkonfirmasi kepada kantor berita Rusia bahwa 24 diplomat Italia juga telah diusir. Kementerian luar negeri Italia juga mengkonfirmasi pengusiran 24 anggota perwakilan diplomatik dan konsuler Italia dan kantor Badan Perdagangan Italia di Rusia.
Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengutuk keputusan Rusia sebagai tindakan memantik permusuhan. Ia mengatakan saluran diplomatik harus tetap terbuka.
"Ini jelas merupakan tindakan bermusuhan; itu juga merupakan reaksi terhadap pengusiran kami, " katanya pada konferensi pers ketika berita pengusiran muncul.
Dia menambahkan "yang paling penting adalah bahwa hal itu tidak boleh mengarah pada pengurangan saluran diplomatik karena melalui saluran itulah, jika mungkin, perdamaian (di Ukraina) akan tercapai. Dan itu pasti yang kami inginkan.”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Paris mengatakan sangat mengutuk pengusiran diplomatnya oleh Rusia. Prancis menambahkan bahwa langkah dari Moskow ini tidak memiliki dasar yang sah.
Dikatakan pekerjaan diplomat Prancis di Rusia berlangsung sepenuhnya dalam kerangka Konvensi Wina tentang hubungan diplomatik dan konsuler sedangkan Paris mengusir staf Rusia pada April karena dicurigai menjadi mata-mata.
Secara terpisah, anggota parlemen kota di Moskow pada Rabu mendukung keputusan untuk menamai daerah yang sebelumnya tidak disebutkan namanya, di depan kedutaan Amerika Serikat di Moskow dengan Lapangan Pembela Donbas.
Nama tersebut mengacu pada wilayah mayoritas berbahasa Rusia di Ukraina timur yang diklaim Rusia sebagai bagian dari kampanye militernya. Pada Februari 2018, sebuah jalan di luar kedutaan Rusia di Washington dinamai Boris Nemtsov, seorang politisi oposisi yang ditembak mati di luar Kremlin pada 2015. (Aljazeera/OL-13)
Baca Juga: Singapura Persoalkan UAS Bolehkan Bom Bunuh Diri Palestina, apa Kata Ulama?
Terkini Lainnya
Resmi Dibentuk, Asosiasi Diplomat Indonesia Wadahi 1.860 Diplomat di 132 Negara
Afrika Selatan bakal Hukum Warganya yang Bela Tentara Israel
Lewat Hidayatullah, IIBF Saluran Bantuan untuk Warga Palestina Rp 400 Juta
5 Negara yang Berani Boikot Israel karena Bantai Warga Gaza
PBB Tunda Keputusan Soal Duta Besar dari Myanmar, Taliban dan Libia
Balasan, Lima Diplomat Kroasia Diusir dari Rusia
Putin Ingin Akhiri Konflik Ukraina Secara Menyeluruh, Bukan Gencatan Senjata
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap