visitaaponce.com

Filipina akan Tegas ke Tiongkok Soal Laut China Selatan

Filipina akan Tegas ke Tiongkok Soal Laut China Selatan
Presiden terpilih Filipina Marcos Jr(AFP/ TED ALJIBE)

PRESIDEN terpilih Filipina Ferdinand Marcos Jr, pada Kamis, akan menegakkan keputusan internasional terhadap Beijing atas Laut China Selatan yang disengketakan. Dia bersikeras tidak akan membiarkan Tiongkok menginjak-injak hak maritim Manila.

Dalam komentarnya yang paling keras tentang sumber ketegangan yang sudah berlangsung lama antara kedua negara itu, Marcos tidak akan membiarkan satu milimeter pun hak pesisir maritim mereka diinjak-injak.

"Kami memiliki keputusan yang sangat penting untuk kepentingan kami dan kami akan menggunakannya untuk terus menegaskan hak teritorial kami. Ini bukan klaim. Ini sudah menjadi hak teritorial kami," kata Marcos kepada media lokal terpilih.

"Kami berbicara tentang Tiongkok. Kami berbicara dengan Tiongkok secara konsisten dengan suara yang tegas," ujarnya.

"Kita tidak bisa berperang dengan mereka. Itu hal terakhir yang kita butuhkan saat ini," tambahnya.

Baca juga:  Filipina Tolak Pindahkan Kapal BRP Sierra Madre dari Atol di Laut China Selatan

Untuk diketahui, Tiongkok mengklaim hampir semua jalur air yang kaya sumber daya, dengan persaingan klaim dari Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam.

Beijing telah mengabaikan putusan 2016 oleh Pengadilan Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag yang menyatakan klaim historisnya tidak berdasar.

Sementara itu, Presiden Rodrigo Duterte yang akan lengser mengesampingkan putusan itu dengan imbalan janji-janji perdagangan dan investasi, yang menurut para kritikus belum terwujud.

Marcos, yang dikenal sebagai Bongbong, memperoleh lebih dari setengah suara dalam pilpres pada 9 Mei untuk memenangkan kursi kepresidenan dengan selisih yang lebar.

Marcos Jr secara resmi menjabat pada 30 Juni. Marcos mengindikasikan akan berusaha untuk mencapai keseimbangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, yang bersaing untuk memiliki hubungan terdekat dengan pemerintahannya.

"Kami adalah pemain kecil di antara raksasa yang sangat besar dalam geopolitik. Kami harus menempuh jalan kami sendiri," ungkap Marcos.

"Saya tidak menganut pemikiran lama Perang Dingin di mana kami memiliki lingkup pengaruh di mana Anda berada di bawah Uni Soviet atau Anda berada di bawah Amerika Serikat," tukasnya.

"Saya pikir kita harus menemukan kebijakan luar negeri yang independen di mana kita berteman dengan semua orang. Ini satu-satunya cara".(AFP/OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat