Jika Krisis Pangan Meluas, Zelenskyy Salahkan Rusia
![Jika Krisis Pangan Meluas, Zelenskyy: Salahkan Rusia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/05/5e455d9d45a4ab2cf19b874c9f6e74ac.jpg)
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan invasi Rusia ke negaranya telah melahirkan banyak kesengsaraan. Bukan hanya bagi rakyatnya namun juga dunia seperti ancaman krisis pangan.
"Pertempuran ini membuat krisis. Padahal Ukraina merupakan eksportir bahan pangan seperti gandum dan minyak goreng yang dibutuhkan banyak negara. Kami terpuruk dari peperangan ini dan negara tujuan ekspor Ukraina juga merasakan dampaknya dengan kenaikan harga," paparnya pada acara yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bertajuk Dari Hati-ke-Hati: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy Menyapa Indonesia", Jumat (27/5).
Secara eksklusif, acara yang berlangsung secara daring ini dimoderatori Dino Patti Djalal, Pendiri dan Ketua FPCI itu Zelenskyy menuangkan isi pikirannya. Ia mengatakan dampak serangan Rusia yang belum berhenti sejak 24 Februari 2022 telah menghancurkan pasokan perdagangan dunia.
"Rusia telah memotong akses laut hitam dan menduduki sebagian besar wilayah kita lewat blokade militer. Rute perdagangan tradisional terblokir, kita tidak dapat mengirim produk secara global. Ini merupakan krisis terhadap gandum dan pangan sehingga menjadi ancaman dunia," ujarnya.
Baca juga: Zelenskyy Harap G20 Hentikan Agresi Rusia
Zelenskyy mengatakan rakyat Ukraina berjuang melawan penjajahan Rusia bukan hanya untuk menjaga kemerdekaan namun melindungi dunia dari ancaman krisis. Harga komoditas naik signifikan sejak Rusia melancarkan nafsu kolonial mereka yang dampak negatifnya ditanggung seluruh dunia.
"Kita terus membantu dunia untuk tetap makan dengan mengirim gandum lewat rute kereta api meskipun tidak sebanyak melewati laut hitam. Niat baik Ukraina untuk dunia itu pun tetap dijegal Rusia dengan serangan yang menghancurkan jalur yang tersisa itu," ujarnnya.
Maka wajar, kata dia, dunia terancam krisis terburuk sejak Perang Dunia II. Untuk itu, pihaknya mengajak semua pemangku kepentingan, kebijakan dan rakyat dunia untuk bersatu padu menghentikan penjajahan Rusia di Ukraina.
"Jika dunia bersatu menghentikan agresi Rusia ini, maka kita akan lebih cepat mengakhiri kekacauan ini," paparnya.
Jika perang di Ukraina terus berlangsung, lanjut dia, krisis pangan, ekonomi, energi dan lainnya tidak terelakkan. "Bencana itu akan lebih dekat lagi, bisa dicek ke pasar kenaikan harga pangan saat ini yang berdampak pada masyarakat yang sudah miskin. Ini hanya satu dari sejumlah aspek dari agresi Rusia," pungkasnya. (OL-4)
Terkini Lainnya
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
IHSG Ditutup Menguat Lampaui 6.950
Pertemuan Puncak di Swiss Gagal Capai Kesepakatan Bersama Terkait Perang di Ukraina
Putin Berikan Syarat Perundingan Perdamaian dengan Ukraina
Joe Biden Pastikan AS Lawan Rusia di Ukraina
Ini Arahan Jokowi untuk Prabowo
Zelensky Tolak Usulan Gencatan Senjata dari Prabowo Subianto
Joe Biden dan Volodymyr Zelensky akan Bertemu Saat Peringatan D-Day di Normandy
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap