Rusia Tutup Badan Yahudi, PM Israel Mengancam
![Rusia Tutup Badan Yahudi, PM Israel Mengancam](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/605b1904825e2e638fbddc553b658d3a.jpg)
KEPUTUSAN Rusia menutup badan yang memproses imigrasi orang Yahudi ke Israel akan menjadi peristiwa serius yang berdampak pada hubungan bilateral. Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan itu pada Minggu (24/7).
Pengadilan Moskow mengatakan pekan lalu bahwa kementerian kehakiman meminta pembubaran Badan Yahudi karena pelanggaran hukum yang tidak ditentukan dan menetapkan sidang untuk 28 Juli. Beberapa ahli menafsirkan itu sebagai peringatan dari Kremlin terhadap Lapid yang mengambil garis retorika lebih keras atas konflik Ukraina daripada mantan perdana menteri Israel Naftali Bennett yang mengundurkan diri pada 1 Juli.
Lapid mengatakan pada pertemuan pejabat senior pada Minggu, "Penutupan kantor Badan Yahudi akan menjadi peristiwa serius yang akan memengaruhi hubungan," kata pernyataan pemerintah. Dia juga memerintahkan agar delegasi hukum bersiap berangkat ke Moskow segera setelah persetujuan Rusia dan melakukan segala usaha dalam menyelesaikan dialog hukum di atas upaya diplomatik untuk meredakan perselisihan.
Badan Yahudi, didirikan pada 1929, memainkan peran kunci dalam pembentukan negara Israel pada 1948. Badan mulai bekerja di Rusia pada 1989, dua tahun sebelum berakhirnya Uni Soviet.
Baca juga: Serangan Rusia ke Suriah Tewaskan Tujuh Orang, termasuk Anak
Setelah itu ratusan ribu orang Yahudi dari seluruh Uni Soviet pergi ke Israel. Lebih dari satu juta warga Israel saat ini berasal dari Uni Soviet.
Menutup kantor cabang Rusia tidak akan menghentikan orang-orang Yahudi Rusia untuk pindah ke Israel--hanya penutupan perbatasan Rusia secara penuh yang bisa mencapai itu--tetapi itu bisa memperlambat prosesnya. Segera setelah invasi 24 Februari ke Ukraina, Lapid sebagai menteri luar negeri menuduh Rusia melanggar tatanan dunia. Bennett menekankan hubungan kuat Israel dengan kedua belah pihak, menahan kritik langsung terhadap invasi, dan mencoba memainkan peran mediator antara Kyiv dan Moskow.
Lapid memperbaharui kritiknya terhadap Rusia sejak menjadi perdana menteri, tetapi masih mencoba untuk berjalan dengan hati-hati untuk menjaga hubungan dengan Moskow. Ini dipandang penting untuk menjaga kemampuan Israel untuk melakukan serangan udara di Suriah tempat pasukan Rusia hadir. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Putin Ingin Akhiri Konflik Ukraina Secara Menyeluruh, Bukan Gencatan Senjata
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Protes Besar di Yerusalem Terhadap Perintah Wajib Militer bagi Yahudi Ultra-Ortodoks
Mahkamah Agung Israel Putuskan Siswa Seminari Ultra-Ortodoks Wajib Direkrut Militer
Tantangan Bagi Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan dan Yahudi Pertama Meksiko
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Dinilai Cari Panggung di Penyelidikan ICC
Yahudi Ultra-Ortodoks Keberatan Wajib Militer Israel
Kisah Kaum Yahudi yang Dikecam Allah
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap