Tiongkok Minta Rusia dan Ukraina Lanjutkan Negosiasi
![Tiongkok Minta Rusia dan Ukraina Lanjutkan Negosiasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/13d5ce5b8749d307c8acd1c9a2f165a1.png)
TIONGKOK telah meminta Rusia dan Ukraina untuk melanjutkan negosiasi mereka, serta menyatakan keprihatinan atas keselamatan dan keamanan fasilitas nuklir Ukraina.
Duta Besar Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Zhang Jun menyerukan kepada kedua pihak untuk segera mencari solusi atas krisis di Ukraina dengan kepala dingin dan rasional.
Baca juga: Iran Berencana Luncurkan Tiga Satelit Buatan Rusia Lagi
Ketika berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Kamis (11/8), dia juga meminta Rusia dan Ukraina mengatasi masalah keamanan serta membangun arsitektur keamanan yang seimbang, efektif dan berkelanjutan, guna mencapai keamanan bersama.
“Hanya dengan meredakan situasi dan memulihkan perdamaian sesegera mungkin, kita dapat secara mendasar menghilangkan risiko nuklir, mengurangi salah penilaian, dan menghindari kecelakaan,” kata Zhang.
Pernyataan itu dia sampaikan setelah menerima pengarahan dari Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi tentang serangan baru-baru ini terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina.
Rusia saat ini mengendalikan fasilitas tersebut setelah merebutnya dari Ukraina pada Maret lalu.
Pihak-pihak yang bertikai saling menyalahkan atas serangan baru-baru ini terhadap PLTN terbesar di Eropa itu.
Zhang menyerukan pihak-pihak yang terlibat untuk menghormati kedaulatan dan integritas teritorial dan mendesak masyarakat internasional untuk “bertindak secara bertanggung jawab untuk memfasilitasi solusi yang tepat atas krisis, dan meningkatkan upaya politik dan diplomatik untuk menciptakan kondisi bagi pihak-pihak terkait untuk kembali ke meja perundingan".
"Keselamatan dan keamanan fasilitas nuklir tidak boleh dijadikan target percobaan," ujar dia.
Zhang pun memperingatkan bahwa konsekuensi dari setiap kecelakaan di PLTN Ukraina "akan lebih menghancurkan daripada kecelakaan nuklir Fukushima."
Dia juga menyerukan untuk menghilangkan "hambatan yang ada" sehingga Grossi dan tim ahli IAEA dapat mengunjungi pembangkit nuklir tersebut tanpa penundaan, dan "bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan mereka tanpa hambatan." (OL-6)
Terkini Lainnya
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
Berkunjung ke Ukraina, Aktivis HAM Natalius Pigai Usulkan 8 Poin Perlindungan Warga Sipil
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Ukraina vs Belgia: Duel Penentuan Tiket ke Babak 16 Besar Euro 2024
Rusia Salahkan AS Akibat Serangan Rudal Ukraina di Krimea
Pemerintah Dinilai tidak Serius Tangani Urusan Pangan
Industri Tekstil Dalam Negeri Ambruk Akibat Produk Impor, Penetapan BMAD Dinilai Efektif
Indonesia-Tiongkok Perkuat Kerja Sama Ketenagakerjaan
Pengamat Minta Pemerintah Hati-hati Tetapkan Aturan Bea Masuk 200 Persen
Bea Cukai dan Polri Ungkap Clandestine Lab Terbesar di Indonesia Milik Jaringan Tiongkok
Sekjen Kemnaker Terinspirasi oleh Pengelolaan SDM Tiongkok
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap