Penikam Rushdie Simpatisan Iran
![Penikam Rushdie Simpatisan Iran](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/d95c35583474aa0f38229a9157c748b9.jpg)
PELAKU penusukan terhadap novelis berdarah India, Salman Rushdie, Hadi Matar, 24, dari New Jersey, Amerika Serikat (AS) diduga simpatisan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran. Kepolisian tengah mendalami dugaan perencanaan sebelum Matar menjalankan aksinya yang dipuji Iran ini.
"Lembaga penegak hukum negara bagian dan federal mendalami dugaan penyerangan berencana. Jika terbukti, Marar akan dikenakan tuntutan tambahan," kata jaksa yang menangani kasus ini, Jason Schmid.
Ia mengatakan Matar dibawa ke pengadilan, Jumat (12/8) malam, atas tuduhan percobaan pembunuhan di tingkat kedua dan penyerangan level kedua.
"Matar didakwa dengan percobaan pembunuhan dan ditahan tanpa jaminan," jelasnya.
Baca juga: Biden Kecam Penusukan Salman Rushdie
Matar mengajukan pembelaan tidak bersalah selama penampilan pengadilan pada Sabtu (13/8). Matar muncul di pengadilan mengenakan baju tahanan dan masker wajah putih dengan tangan diborgol.
"Matar lahir di Amerika Serikat dari pasangan suami-istri asal Lebanon yang beremigrasi dari Yaroun, sebuah desa perbatasan di Lebanon selatan," kata otoritas tempat Matar tinggal.
Matar menikam Rushdie tepat di leher dan dadanya pada Jumat (13/8). Setelah berjam-jam menjalani operasi, agen Rushdie, Andrew Wylie, mengatakan kliennya menderita kerusakan hati, saraf lengan dan mata putus, serta menggunakan ventilator dan tidak dapat berbicara.
"Dia juga kemungkinan akan kehilangan matanya yang terluka," kata Wylie.
Rushdie merupakan penulis karya sastra kelahiran India yang nyawanya dihalalkan oleh Iran. Itu usai Rushdie membuat novel bertajuk The Satanic Verses.
Penegak hukum mendalami akun media sosial Matar yang menunjukkan kekaguman kepada Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran. Beberapa surat kabar Iran memuji orang yang menyerang Rushdie, tetapi Teheran tidak mengeluarkan reaksi resmi.
Saat kejadian, novelis berusia 75 tahun itu sedang diperkenalkan untuk memberikan ceramah kepada ratusan penonton tentang kebebasan artistik. Michael Hill, pembawa acara gelaran itu mengatakan bahwa Matar telah memperoleh izin untuk memasuki tempat itu seperti pengunjung lainnya.
Matar membawa SIM palsu pada saat penangkapan. Moderator acara Henry Reese, 73, juga diserang oleh Matar. Reese menderita cedera wajah dan dirawat dan dibebaskan dari rumah sakit, kata polisi.
Penulis, aktivis, dan pejabat pemerintah mengutuk serangan itu dan mengutip keberanian Rushdie untuk advokasi kebebasan berbicara. Rushdie dikenal karena gaya prosanya yang surealis dan satir, dimulai dengan novelnya bertajuk Midnight's Children yang memenangkan Booker Prize pada 1981.
Novel itu mengkritik Perdana Menteri India saat itu Indira Gandhi. Novel berikutnya berjudul The Satanic Verses dinilai sebagian pihak, termasuk Iran, berisi penghujatan kehidupan Nabi Muhammad.
Semua karya sastra Rushdie telah dilarang dan dibakar di India, Pakistan, dan di tempat lain sebelum Ayatollah Agung Iran Ruhollah Khomeini mengeluarkan dekrit 1989 yang menyerukan pembunuhan terhadap Rushdie. (Aljazeera/OL-1)
Terkini Lainnya
Salman Rushdie akan Rilis Buku tentang Penusukan yang Dialaminya
Rushdie Mengaku Alami Kesulitan Menulis Pascainsiden Penusukan
Cukilan dari Novel Terbaru Salman Rushdie Dirilis
Akibat Penusukan, Rushdie Kehilangan Mata Kiri dan Fungsi Salah Satu Tangan
Didakwa Lakukan Upaya Pembunuhan, Penusuk Rushdie Mengaku tidak Bersalah
Pelaku Penikaman Terkejut Salman Rushdie Selamat
Polisi Tiongkok Tangkap Tersangka Penusukan Empat Guru Perguruan Tinggi AS
Empat Instruktur Perguruan Tinggi Iowa Terluka dalam Insiden Penusukan di Tiongkok
Polres Mesuji Selidiki Penemuan Mayat Siswi SMA Di Parit
MGS Tega Tikam Imam Musala Karena tidak Direstui Dekati Cucu Korban
Sebelum Membunuh, Pelaku Penusukan Imam Musala Pantau Situasi Selama 1 Minggu
Pelaku Penusukan Imam Musola Kedoya Gunakan Pisau Lipat Seharga Rp30 Ribuan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap