visitaaponce.com

Lebih dari 150 Anak Meninggal karena Wabah Campak di Zimbabwe

Lebih dari 150 Anak Meninggal karena Wabah Campak di Zimbabwe
Ilustrasi(Medcom)

WABAH campak di Zimbabwe telah menewaskan 157 anak dengan lebih dari 2 ribu anak terinfeksi di berbagai penjuru negara itu.

Angka kasus campak di negara Afrika itu melonjak sejak pemerintah melaporkan infeksi pertama pada awal bulan ini dengan angka kematian berlipat ganda dalam tempo kurang dari sepekan.

"Per 15 Agustus, angka kumulatif dari berbagai penjuru negara telah naik menjadi 2.056 kasus dan 157 kematian," ujar Menteri Informasi Zimbabwe Monica Mutsvanga selepas pertemuan kabinet mingguan.

Baca juga: Maksimalkan BIAN 2022, Jabar Targetkan Bebas Campak dan Rubella Pada 2023

Mutsvangwa mengatakan pemerintah Zimbabwe tengah berusaha meningkatkan angka vaksinasi dan memberlakukan aturan khusus agar bisa mengambil uang dari dana darurat bencana untuk mengatasi bencana campak itu.

Dia menambahkan pemerintah akan menggandeng pemimpin masyarakat dan agama untuk mendukung kampanye vaksinasi sembari menggarisbawahi anak-anak yang terinfeksi campak belum divaksin.

Campak menyerang anak-anak dengan akibat paling serius mencakup buta, pembengkakan otak, diare, dan gangguan pernafasan.

Gejala campak adalah bentol-bentol merah yang awlanya muncul di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Penyakit yang dulu sangat banyak ditemui itu bisa dicegah dengan vaksinasi.

April lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaprokan Afrika mengalami ledakan penyakit yang bisa dicegah karena tertundanya vaksinasi pada anak, dengan kasus campak meroket hingga 400%. (AFP/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat