Ini Perbedaan Penyakit Campak dan Alergi, Kamu Sudah Tahu
![Ini Perbedaan Penyakit Campak dan Alergi, Kamu Sudah Tahu?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/63c74b4d647c2a9b66890c732b794ec3.png)
SUDAHKAH kamu tahu? Penyakit campak dan alergi memiliki perbedaan secara nyata lho. Meski gejalanya mirip, namun ada beberapa karakteristik yang membedakan keduanya.
Gejala serupa pada kedua penyakit ini adalah demam, bercak merah kecoklatan pada kulit, dan gatal-gatal. Namun, asal diperhatikan lebih dekat, sangat mudah untuk mengidentifikasinya lebih jauh.
Lalu apa bedanya campak dan alergi?
Baca juga : Menyusui Lebih dari 2 Tahun, Apakah Berdampak Buruk?
Perbedaan campak dan alergi dapat dilihat dari empat aspek, yaitu gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan.
1. Perbedaan Campak dan Alergi dari Gejala
a. Gejala Campak
Berbeda dengan alergi, campak lebih dari sekadar ruam kecil. Campak merupakan penyakit serius yang dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, terutama pada bayi dan anak-anak.
Gejala campak biasanya muncul 7 sampai 14 hari setelah anak terkena virus. Gejala awal penyakit campak yang harus diwaspadai adalah:
Baca juga : Apa itu Obat Soldextam? Yuk Ketahui Kegunaan dan Aturan Pakainya
- Demam tinggi.
- Mata merah.
- Gejala flu seperti pilek, bersin, rasa lelah, dan lesu.
- Batuk terus-menerus.
b. Gejala Alergi
Sebaliknya, gejala alergi biasanya muncul dalam jangka waktu yang jauh lebih singkat, dari beberapa menit hingga dua jam, setelah bersentuhan atau mengonsumsi zat penyebab alergi.
Berbeda dengan campak, gejala alergi tidak menular. Reaksi alergi bervariasi dan bisa ringan atau berat. Gejala alergi ringan antara lain:
- Ruam yang menyebabkan gatal-gatal.
- Wajah, mata, atau bibir membengkak.
- Mulut terasa kesemutan atau gatal.
- Demam atau asma.
- Sakit perut, muntah, atau diare.
Sementara reaksi alergi berat disebut juga anafilaksis, yang meliputi:
- Sulit bernapas.
- Lidah membengkak.
- Tenggorokan bengkak atau sesak.
- Kesulitan berbicara.
- Mengi atau batuk terus-menerus.
- Pusing atau pingsan.
- Pucat dan tampak lemas.
- Sakit perut yang parah, muntah-muntah, dan diare.
2. Perbedaan Campak dan Alergi dari Penyebab
Selain perbedaan gejala, terdapat juga perbedaan signifikan dari penyebab campak dan alergi.
Baca juga : Ini Empat Gejala Khas Rinitis Alergi pada Anak
a. Penyebab Penyakit Campak
Campak merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak, morbillivirus. Virus campak mudah menular dari satu orang ke orang lain melalui hidung atau tenggorokan orang yang terinfeksi.
Penyakit ini juga dapat menular melalui udara, berbagai minuman dan makanan, mencium seseorang, berjabat tangan, dan menyentuh permukaan benda yang terinfeksi virus. Virus dapat tetap hidup di permukaan tersebut dan menyebar selama beberapa jam.
b. Penyebab Alergi
Sementara itu, alergi adalah ekspresi reaksi sistem kekebalan tubuh yang salah mengira zat tertentu yang tidak berbahaya dari lingkungan sebagai zat penyebab penyakit.
Baca juga : Ini Peran Faktor Genetik dalam Alergi yang Dialami Anak
Alergi bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk makanan seperti kacang-kacangan dan telur, tungau debu, serbuk sari tanaman, bulu hewan, sengatan dan gigitan serangga, dan bahkan obat-obatan.
3. Perbedaan Campak dan Alergi dari Pengobatan
Berikut ini perbedaan campak dan alergi dari sisi pengobatan:
a. Pengobatan Campak
Pengobatan utama penyakit campak adalah obat-obatan untuk menghentikan infeksi virus di dalam tubuh dan untuk mengurangi gejala yang ditimbulkannya.
Campak bisa menjadi penyakit yang sangat serius, terutama bagi anak-anak. Dalam beberapa kasus, campak dapat menyebabkan komplikasi serius yang memerlukan pengobatan, seperti pneumonia (radang paru-paru) dan ensefalitis (radang otak).
b. Pengobatan Alergi
Alergi dapat dihentikan dengan cepat dengan pemberian obat anti alergi. Cara terbaik mengatasi alergi adalah dengan menghindari alerginnya sebisa mungkin.
Orang tua memegang peranan penting dalam hal ini. Misalnya, ajak anak berbicara mengenai alergi dan reaksi yang bisa terjadi jika terkena alergen tertentu. Edukasi ini akan membantu anak mengenali dan menghindari potensi pemicu alergi.
4. Cara Mencegah Campak dan Alergi
Perbedaan campak dan alergi juga dapat dilihat dari cara mencegahnya. Berikut adalah upaya pencegahannya.
a. Pencegahan Campak
Campak dapat dicegah dengan vaksin campak, vaksin kombinasi (MMR). Vaksin MMR dapat mencegah penyakit gondongan dan rubella.
Vaksin campak diberikan kepada anak dalam dua dosis. Vaksinasi pertama diberikan pada usia 12 hingga 15 bulan. Vaksinasi kedua diberikan pada usia 4 hingga 6 tahun.
Dua dosis vaksin ini telah terbukti 97% efektif mencegah campak dan memberikan perlindungan seumur hidup. Selain itu, lakukan tindakan pencegahan seperti menjaga jarak dengan orang yang terjangkit virus campak.
b. Pencegahan Alergi
Pencegahan reaksi alergi tergantung pada jenis alerginya. Langkah-langkah umum untuk membantu mencegah alergi, yaitu menghindari pemicu alergi dan membuat catatan terkait makanan yang dikonsumsi, dan sejak kapan gejala alergi dimulai. Dengan cara ini, membantu dalam mengidentifikasi pemicu alergi yang sulit dihindari.
Itulah perbedaan mengenai campak dan alergi, mulai dari gejala hingga pencegahannya. Dengan memahami secara jelas perbedaan campak dan alergi, diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam mengidentifikasi penyakitnya. (Z-10)
Terkini Lainnya
1. Perbedaan Campak dan Alergi dari Gejala
a. Gejala Campak
b. Gejala Alergi
2. Perbedaan Campak dan Alergi dari Penyebab
a. Penyebab Penyakit Campak
b. Penyebab Alergi
3. Perbedaan Campak dan Alergi dari Pengobatan
a. Pengobatan Campak
b. Pengobatan Alergi
4. Cara Mencegah Campak dan Alergi
a. Pencegahan Campak
b. Pencegahan Alergi
Jangan Pandang Ringan Efek Samping Alergi Obat
Ini Dampak Buruk Alergi Susu pada Anak
Kenali Jenis Batuk, Waspada Jika Kerap Terjadi pada Malam Hari
Sederet Manfaat Cuci Hidung bagi Kesehatan
Cukup Serat Kurangi Risiko Alergi pada Anak
Donor Darah Berikan Sejumlah Manfaat Kesehatan
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Ini Makanan Berwana Putih yang Harus Di Waspadai Penderita Diabetes dan Hipertensi!
8 Manfaat Buah Sawo Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
Bakteri Pemakan Daging Menyebar Cepat, Indonesia Perlu Waspada
Kata Dokter, Olahraga Sambil Nonton Drakor Cukup
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap