visitaaponce.com

Ini Perbedaan Penyakit Campak dan Alergi, Kamu Sudah Tahu

Ini Perbedaan Penyakit Campak dan Alergi, Kamu Sudah Tahu?
Ilustrasi penderita campak dan alergi(Freepik)

SUDAHKAH kamu tahu? Penyakit campak dan alergi memiliki perbedaan secara nyata lho. Meski gejalanya mirip, namun ada beberapa karakteristik yang membedakan keduanya.

Gejala serupa pada kedua penyakit ini adalah demam, bercak merah kecoklatan pada kulit, dan gatal-gatal. Namun, asal diperhatikan lebih dekat, sangat mudah untuk mengidentifikasinya lebih jauh. 

Lalu apa bedanya campak dan alergi?

Baca juga : Menyusui Lebih dari 2 Tahun, Apakah Berdampak Buruk?

Perbedaan campak dan alergi dapat dilihat dari empat aspek, yaitu gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan.

1. Perbedaan Campak dan Alergi dari Gejala

a. Gejala Campak

Berbeda dengan alergi, campak lebih dari sekadar ruam kecil. Campak merupakan penyakit serius yang dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, terutama pada bayi dan anak-anak.

Gejala campak biasanya muncul 7 sampai 14 hari setelah anak terkena virus. Gejala awal penyakit campak yang harus diwaspadai adalah:

Baca juga : Apa itu Obat Soldextam? Yuk Ketahui Kegunaan dan Aturan Pakainya

  • Demam tinggi.
  • Mata merah.
  • Gejala flu seperti pilek, bersin, rasa lelah, dan lesu.
  • Batuk terus-menerus.

b. Gejala Alergi

Sebaliknya, gejala alergi biasanya muncul dalam jangka waktu yang jauh lebih singkat, dari beberapa menit hingga dua jam, setelah bersentuhan atau mengonsumsi zat penyebab alergi.
Berbeda dengan campak, gejala alergi tidak menular. Reaksi alergi bervariasi dan bisa ringan atau berat. Gejala alergi ringan antara lain: 

  • Ruam yang menyebabkan gatal-gatal.
  • Wajah, mata, atau bibir membengkak.
  • Mulut terasa kesemutan atau gatal.
  • Demam atau asma.
  • Sakit perut, muntah, atau diare.

Sementara reaksi alergi berat disebut juga anafilaksis, yang meliputi:

  • Sulit bernapas.
  • Lidah membengkak.
  • Tenggorokan bengkak atau sesak.
  • Kesulitan berbicara.
  • Mengi atau batuk terus-menerus.
  • Pusing atau pingsan.
  • Pucat dan tampak lemas.
  • Sakit perut yang parah, muntah-muntah, dan diare.

2. Perbedaan Campak dan Alergi dari Penyebab

Selain  perbedaan gejala, terdapat juga perbedaan signifikan dari penyebab campak dan alergi.

Baca juga : Ini Empat Gejala Khas Rinitis Alergi pada Anak

a. Penyebab Penyakit Campak

Campak merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak, morbillivirus. Virus campak mudah menular dari satu orang ke orang lain melalui hidung atau tenggorokan orang yang terinfeksi.

Penyakit ini juga dapat menular melalui udara, berbagai minuman dan makanan, mencium seseorang, berjabat tangan, dan menyentuh permukaan benda yang terinfeksi virus. Virus dapat tetap hidup di permukaan tersebut dan menyebar selama beberapa jam.

b. Penyebab Alergi

Sementara itu, alergi adalah ekspresi reaksi sistem kekebalan tubuh yang salah mengira zat tertentu yang tidak berbahaya dari lingkungan sebagai zat penyebab penyakit.

Baca juga : Ini Peran Faktor Genetik dalam Alergi yang Dialami Anak

Alergi bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk makanan seperti kacang-kacangan dan telur, tungau debu, serbuk sari tanaman, bulu hewan, sengatan dan gigitan serangga, dan bahkan obat-obatan.

3. Perbedaan Campak dan Alergi dari Pengobatan

Berikut ini perbedaan campak dan alergi dari sisi pengobatan:

a. Pengobatan Campak

Pengobatan utama penyakit campak adalah obat-obatan untuk menghentikan infeksi virus di dalam tubuh dan untuk mengurangi gejala yang ditimbulkannya.

Campak bisa menjadi penyakit yang sangat serius, terutama bagi anak-anak. Dalam beberapa kasus, campak dapat menyebabkan komplikasi serius yang memerlukan pengobatan, seperti pneumonia (radang paru-paru) dan ensefalitis (radang otak).

b. Pengobatan Alergi

Alergi dapat dihentikan dengan cepat dengan pemberian obat anti alergi. Cara terbaik mengatasi alergi adalah dengan menghindari alerginnya sebisa mungkin.

Orang tua memegang peranan penting dalam hal ini. Misalnya, ajak anak berbicara mengenai alergi dan reaksi yang bisa terjadi jika terkena alergen tertentu. Edukasi ini akan membantu anak mengenali dan menghindari potensi pemicu alergi.

4. Cara Mencegah Campak dan Alergi

Perbedaan campak dan alergi juga dapat dilihat dari cara mencegahnya. Berikut adalah upaya pencegahannya.

a. Pencegahan Campak

Campak dapat dicegah dengan vaksin campak, vaksin kombinasi (MMR). Vaksin MMR dapat mencegah penyakit gondongan dan rubella.

Vaksin campak diberikan kepada anak dalam dua dosis. Vaksinasi pertama diberikan pada usia 12 hingga 15 bulan. Vaksinasi kedua diberikan pada usia 4 hingga 6 tahun.

Dua dosis vaksin ini telah terbukti 97% efektif mencegah campak dan memberikan perlindungan seumur hidup. Selain itu, lakukan tindakan pencegahan seperti menjaga jarak dengan orang yang terjangkit virus campak.

b. Pencegahan Alergi

Pencegahan reaksi alergi tergantung pada jenis alerginya. Langkah-langkah umum untuk membantu mencegah alergi, yaitu menghindari pemicu alergi dan membuat catatan terkait makanan yang dikonsumsi, dan sejak kapan gejala alergi dimulai. Dengan cara ini, membantu dalam mengidentifikasi pemicu alergi yang sulit dihindari. 

Itulah perbedaan mengenai campak dan alergi, mulai dari gejala hingga pencegahannya. Dengan memahami secara jelas perbedaan campak dan alergi, diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam mengidentifikasi penyakitnya. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat