visitaaponce.com

Indonesia Terus Jaga Perdamaian di Laut China Selatan

Indonesia Terus Jaga Perdamaian di Laut China Selatan
Ilustrasi Laut China Selatan(AFP)

LOKAKARYA tentang mengelola potensi konflik di Laut China Selatan telah menghasilkan pencapaian yang positif dan nyata. Gelaran ini bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas, kemakmuran, dan yang paling penting persahabatan dan kerja sama di wilayah Laut China Selatan.

"Lokakarya ini menghasilkan capaian yang positif dan konkret,” kata Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) Kementerian Luar Negeri Indonesia Yayan GH Mulyana saat membuka The 31st Workshop on Managing Potential Conflict in the South China Sea di Jakarta, Rabu (24/8).

Menurut dia, lokakarya tentang mengelola potensi konflik di Laut China Selatan ke-31 merupakan kali kedua selama masa pandemi covid-19. Lokakarya ini merupakan juga berlangsung setelah 30 tahun lokakarya yang pertama pada 1990 di Bali.

Selama tiga dekade terakhir, katanya, lokakarya ini menjadi saksi sejarah meskipun dunia berubah tak terduga dan lanskap regional berkembang.

“Para peserta telah menunjukkan komitmen yang kuat dan langgeng, bekerja sama dan menjajaki potensi kerja sama di kawasan Laut China Selatan,” imbuhnya.

Baca juga: Filipina Siap Kerahkan Angkatan Laut di Laut China Selatan

Sejak lokakarya pertama, dialog 1.5 track ini telah menjadi forum yang sangat berharga. Diskusi dan berbagi informasi serta pengalaman berjalan secara transparan dan dalam suasana yang kondusif.

Lokakarya ini bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas, kemakmuran, dan yang paling penting persahabatan dan kerja sama di wilayah Laut China Selatan.

“Dari sorotan sebelumnya, kita dapat melihat bahwa setidaknya ada tiga kategori besar bidang kerja sama,” tuturnya.

Pertama, iklim dan lingkungan yang mencakup kerja sama penanganan pencemaran laut, peningkatan perlindungan dan konservasi laut, serta pemantauan perubahan muka air laut dan pasang surut air laut.

Kedua, iptek melalui berbagai karya penelitian ilmiah kelautan, database kelautan dan geosains, serta kerja sama di bidang teknologi informasi kelautan.

"Terakhir, ekonomi dan pembangunan yang meliputi pengkajian stok perikanan, pengembangan pulau-pulau berkelanjutan, dan geowisata," pungkasnya.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat