visitaaponce.com

Truss Hadapi Inflasi dan Resesi

Truss Hadapi Inflasi dan Resesi
PM Inggris Liz Truss(AFP/Daniel Leal)

MENTERI Luar Negeri Inggris Liz Truss terpilih sebagai pemimpin Partai Konservatif dan Perdana Menteri (PM) menggantikan Boris Johnson. Tugas Truss sangat berat karena harus menghadapi inflasi tinggi, kelesuan industri hingga ancaman resesi.

Itu setelah Truss menghabiskan berminggu-minggu menarik simpati Partai Konservatif guna melawan saingan utamanya, mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak. Serah terima jabatan PM akan dilakukan setelah Johnson pada Selasa (6/9) menyampaikan pengunduran diri secara resmi kepada Ratu Elizabeth.

Dalam pidato kemenangan, Truss mengatakan kepercayaan partainya merupakan kehormatan.

"Ini jadi salah satu wawancara kerja terpanjang dalam sejarah saya," katanya.

Kemenangan Truss tidak seperti yang digambarkan sebelumnya oleh sejumlah hasil jajak pendapat. Dia meraih 57% suara yang memenuhi syarat di antara anggota Partai Konservatif. Sementara Rishi Sunak, mendapat 42%.

"Dia berjanji berkampanye sebagai Konservatif dan dia akan memerintah sebagai Konservatif, dia berjanji untuk memotong pajak, untuk menumbuhkan ekonomi, dia berjanji untuk menangani krisis energi," ungkap laporan Aljazeera.

Reaksi Uni Eropa

Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen memberi selamat kepada Truss, tetapi mengatakan London dan Brussels harus bekerja dengan menghormati perjanjian yang sudah disepakati kedua pihak.

Truss telah memperingatkan bahwa dia akan mendorong meloloskan revisi undang-undang kesepakatan Brexit Inggris dengan Uni Eropa.

“Uni Eropa dan Inggris adalah mitra. Kami menghadapi banyak tantangan bersama dari perubahan iklim hingga invasi Rusia ke Ukraina,” kata von der Leyen, dalam tweet ucapan selamat.

“Saya menantikan hubungan yang konstruktif, dengan menghormati sepenuhnya kesepakatan kami,” tambahnya.

Baca juga: Boris Johnson Bangga Diganti oleh Liz Truss

Truss menjadi PM keempat dari Partai Konservatif sejak pemilihan 2015. Selama periode itu Inggris telah diterpa krisis dan sekarang menghadapi resesi panjang yang dipicu oleh inflasi yang meroket yang mencapai 10,1% pada Juli.

Truss, 47, berjanji untuk bertindak cepat untuk mengatasi ancaman krisis ekonomi. Ia mengatakan dalam seminggu ke depan akan membuat rencana untuk mengatasi tarif energi yang meningkat dan mengamankan pasokan bahan bakar.

Dia menolak untuk memberikan rincian tentang rencananya tersebut. Termasuk menolak mengomentari laporan rencananya di sektor energi dapat menguras 100 miliar pound Inggris (US$ 115 miliar).

Truss memberi isyarat selama kampanye, akan menantang konvensi dengan menghapus kenaikan pajak dan memotong pungutan lain yang menurut beberapa ekonom akan meningkatkan inflasi. Kwarteng berusaha menenangkan pasar dan di bawah kepemimpinan Truss perlu ada beberapa pelonggaran fiskal. (Aljazeera/OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat