visitaaponce.com

Muhadjir Tekankan Tiga Fokus untuk Wujudkan ASEAN Sejahtera di ASCC Kamboja

Muhadjir Tekankan Tiga Fokus untuk Wujudkan ASEAN Sejahtera di ASCC Kamboja
Menko PMK Muhajdir Effendy hadir di The ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council ke-28 di Kamboja(Dok. Kemenko PMK)

MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri acara pembukaan The ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council ke-28 di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (13/10). 

Dalam kesempatan itu, Menko PMK mengatakan, sebagai pilar yang paling dekat dengan masyarakat, pekerjaan ASCC di pilar sosial budaya sangat signifikan untuk memastikan perlindungan dan mempromosikan kesejahteraan, pengembangan kapasitas dan standar kesehatan tertinggi. 

“Pandemi telah memperparah dampak berkelanjutan yang berasal dari dinamika di kawasan sekitar dan dunia. Dan sekarang kita harus mengatasi krisis pangan, energi dan keuangan dan perlu terus mengatasi tantangan perubahan iklim dan bencana,” kata Muhadjir pada pembukaan ASCC ke-28 di Kamboja. 

Meneruskan apa yang telah dimulai di bawah kepemimpinan Kamboja dan sebelumnya, Muhadjir mengungkapkan ASCC perlu menindaklanjuti beberapa hal, diantaranya pembangunan arsitektur dan tata kelola kesehatan daerah yang tangguh. 

“ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) yang salah satunya telah didirikan di Indonesia harus memperkuat kemampuan regional ASEAN untuk kesiapsiagaan, pencegahan, deteksi dan penilaian risiko, serta respons terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat,” jelasnya. 

ASCC juga perlu mendefinisikan kembali tanggung jawab kolektif untuk mencapai Agenda SDGs 2030 dan mengatasi dampak perubahan iklim. 

Baca juga : Turis Luar Angkasa Pertama Ingin Terbang Keliling Bulan

“Kita juga perlu mempersiapkan strategi yang lebih kuat tentang agenda inklusivitas dan pembangunan SDM. Pandemi dan beberapa krisis sebelumnya telah menunjukkan bahwa krisis berdampak pada beragam lapisan masyarakat secara berbeda,” tambahnya. 

Selain itu, komitmen kuat ASCC dalam aksesibilitas dan masa depan pendidikan di ASEAN juga penting. Transformasi digital dari sistem pendidikan sangat penting dalam membekali masyarakat dengan keterampilan yang relevan dalam dunia kerja yang terus berubah di tengah revolusi industri ke-4. 

Dengan kebersamaan yang kuat diharapkan ASCC mampu menciptakan SDM yang berkualitas dan kompetitif, serta lingkungan yang kondusif bagi keberhasilan integrasi dan kemakmuran bersama dan memperkuat identitas budaya menuju ASEAN Community yang berbasis masyarakat (people centered). 

“Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung kerja Dewan ASCC di bawah kepemimpinan Kamboja dan siap untuk melanjutkan kerja luar biasa Kamboja di Pilar ASCC tahun depan,” tutur Menko PMK. 

Sebagai informasi, ASCC Council merupakan salah satu dari tiga pilar Komunitas ASEAN yang bertujuan melengkapi dan memperkuat pilar sosial dan budaya. ASCC Council rutin diadakan selama dua kali dalam setahun, sebelum KTT ASEAN, untuk memberikan rekomendasi kerja sama sosial budaya kepada para pemimpin negara ASEAN. Saat ini, Kamboja menjadi Ketua ASCC Council 2022. 

*Adapun peserta sidang ASCC Council terdiri dari Menteri dan Pejabat Tinggi setingkat Menteri negara ASEAN yang mengkoordinasikan program dan kegiatan seluruh Badan Sektoral ASEAN di bawah Pilar ASCC. Sidang ASCC Council ke-28 kali ini digelar selama dua hari yakni sejak 12-13 Oktober 2022. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat