Pesawat Nirawak Buatan Iran Semakin Menghantui Langit Ukraina
![Pesawat Nirawak Buatan Iran Semakin Menghantui Langit Ukraina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/4637015cb5f6b4efe2378b52f9193952.jpg)
PESAWAT nirawak Shahed-136 Iran dirancang untuk meledak saat terjadi benturan. Diketahui, pasukan Rusia meluncurkan lusinan pesawat nirawak buatan Iran ke sejumlah wilayah Ukraina.
Satu serangan dilaporkan menghantam sebuah gedung apartemen di Kyiv, Ibu Kota Ukraina, yang menewaskan empat orang, termasuk seorang wanita hamil. Ketika perang memasuki bulan kesembilan, Shahed termasuk di antara puluhan jenis pesawat nirawak yang menghantui langit Ukraina.
Baca juga: AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan
Itu termasuk jenis pesawat untuk pengawasan jarak jauh dan bom terbang yang dapat diprogram. Pesawat nirawak juga meliputi drone militer yang diproduksi Amerika Serikat, Turki dan Rusia, serta drone kelas komersial buatan Tiongkok.
Tidak diketahui pasti soal informasi model dan negara pemasok pesawat nirawak. Namun, terjadi peningkatan pesat dalam jumlah dan jenis pesawat nirawak yang dikerahkan dalam perang. Hal itu menandakan bahwa senjata yang lebih kecil dan lebih murah, seperti Shahed, berpotensi menjadi pokok konflik bersenjata modern.
Beberapa di antaranya adalah pesawat nirawak pengintai, dengan sistem udara nirawak dalam bahasa militer, yang pada dasarnya pesawat bersayap kecil dan dikendalikan sinyal radio. Model yang lebih besar dari jenis tersebut, dapat memata-matai pasukan musuh atau membawa rudal maupun bom untuk menyerang target.
Baca juga: Ukraina Batasi Penggunaan Listrik setelah Serangan Rusia
Jenis pesawat tersebut dapat mengisi daya ulang dan diterbangkan kembali. Pesawat nirawak pengintai berukuran besar, harganya bisa jauh lebih mahal. Alhasil, pasukan Ukraina dan Rusia menggunakan quadcopters, yakni drone komersial bertenaga baterai dengan harga lebih murah.
Quadcopters terbang dengan jarak yang lebih pendek dan melayang di atas suatu posisi, sebelum menjatuhkan senjata kecil seperti granat ke pasukan dan kendaraan musuh. Pesawat tersebut dirancang untuk dipulihkan, dipersenjatai kembali dan digunakan lagi setelah baterai diisi ulang.(Straitstimes/OL-11)
Terkini Lainnya
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
AS Sebut Sanksi Baru Terhadap Iran akan Segera Diterapkan
TNI AU Bangga sudah Operasikan Pesawat Nirawak Sejak 2015
Rusia Luncurkan 75 Pesawat Nirawak ke Ukraina, Terbesar selama Invasi
Roket dan Drone Gempur Pangkalan AS di Irak
Rusia Diserbu 'UFO' yang Gagal Serang Target
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Berkunjung ke Ukraina, Aktivis HAM Natalius Pigai Usulkan 8 Poin Perlindungan Warga Sipil
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Ukraina vs Belgia: Duel Penentuan Tiket ke Babak 16 Besar Euro 2024
Rusia Salahkan AS Akibat Serangan Rudal Ukraina di Krimea
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap