visitaaponce.com

Rusia Luncurkan 75 Pesawat Nirawak ke Ukraina, Terbesar selama Invasi

Rusia Luncurkan 75 Pesawat Nirawak ke Ukraina, Terbesar selama Invasi
Ilustrasi(Freepik)

UKRAINA mengatakan pihaknya telah menjatuhkan 74 dari 75 pesawat nirawak yang diluncurkan Rusia ke wilayahnya. Peluncuran Sabtu (25/11) malam merupakan serangan rudal menggunakan pesawat nirawak terbesar sejak dimulainya invasi.

Tentara Ukraina mengatakan Rusia telah meluncurkan rekor jumlah pesawat nirawak Shahed buatan Iran, yang sebagian besar menargetkan Kyiv, dan menyebabkan pemadaman listrik karena suhu turun di bawah titik beku.

Serangan pesawat nirawak tersebut terjadi ketika Ukraina memperingati Hari Peringatan Holodomor, dalam peristiwa kelaparan jutaan orang di Ukraina pada tahun 1930-an di bawah pemerintahan diktator Soviet Joseph Stalin.

Baca juga : Ukraina Musnahkan 14 Drone Rusia dalam Semalam

"Musuh meluncurkan jumlah serangan pesawat nirawak ke Ukraina dalam jumlah terbanyak, rekor! Arah utama serangan itu adalah Kyiv," kata komandan angkatan udara Ukraina, Jenderal Mykola Oleshchuk.

Angkatan udara melaporkan telah menjatuhkan 74 dari 75 pesawat nirawak Shahed.

Pihak berwenang Kyiv mengatakan lima orang, termasuk seorang anak berusia 11 tahun terluka di ibukota, di mana serangan udara berlangsung selama enam jam.

Baca juga : Rusia Tembak Jatuh 3 Pesawat Nirawak Ukraina

"Puing-puing pesawat nirrawak yang jatuh telah memicu kebakaran dan merusak bangunan di seluruh kota," kata Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko.

Dari pantauan AFP, warga Kyiv membersihkan jendela-jendela yang pecah dan kerusakan lainnya di distrik Dniprovsky, serta ambulans yang diparkir di dekatnya.

Salah satu bangunan yang rusak adalah tempat penitipan anak dan bangunan lainnya hancur di bagian lantai atasnya.

Baca juga : Pesawat Nirawak Ukraina Serang Enam Wilayah Rusia

Warga setempat Viktor Vasylenko mengatakan bahwa ia telah menenangkan putrinya yang masih kecil, yang mengalami kepanikan dan mual selama serangan sepanjang malam saat mereka berlindung di sebuah koridor.

Keluarganya selalu memiliki segala sesuatu yang dipersiapkanuntuk menghadapi serangan semacam itu, tetapi ini adalah pertama kalinya serangan terjadi dalam jarak yang begitu dekat.

"Istri saya mengira rumah akan runtuh menjadi dua," katanya.

Baca juga : Rusia Lumpuhkan Dua Drone Ukraina di Moskow

Presiden Latvia, Edgars Rinkevics, yang sedang berkunjung ke Kyiv saat serangan terjadi, mengunggah foto dirinya di media sosial di dalam tempat perlindungan bom yang gelap.

Dalam sebuah pernyataan, Kemenlu Prancis mengutuk serangan pesawat nirawak itu dengan sangat tegas.

Lebih dari 21 bulan setelah serangan Moskow, pertempuran paling sengit terjadi di bagian timur Ukraina dan sekarang berpusat di sekitar kota Avdiivka, yang hampir dikepung oleh pasukan Rusia.

Baca juga : Rusia Luncurkan Serangan Drone Terbaru di Tengah Pertemuan NATO

Tentara Ukraina mengatakan bahwa meskipun target utama dari serangan tersebut adalah Kyiv, pertahanan udara juga telah disiagakan di wilayah selatan.

 

Respons Zelensky

Menurut Kyiv, ini adalah simbolis bahwa ibu kota telah menjadi sasaran serangan berskala besar pada hari peringatan Holodomor di Ukraina.

Baca juga : Ukraina Pukul Mundur Rudal Jelajah dan Drone Rusia

"Lebih dari 70 Shahed pada malam Hari Peringatan Holodomor... Kepemimpinan Rusia bangga dengan fakta bahwa senjata ini dapat membunuh," kata Presiden Volodymyr Zelensky di media sosial.

Zelensky menghadiri upacara dengan para petinggi militer Kyiv, memegang lilin, untuk menandai acara tersebut.

"Kami menandai peringatan Holodomor dengan khidmat karena rakyat Ukraina yang berani terus mempertahankan kebebasan mereka dan kedaulatan Ukraina melawan perang agresi Rusia yang brutal," kata Presiden AS Joe Biden dalam sebuah pernyataan.

Baca juga : Rusia Tuduh Ukraina Lakukan Percobaan Serangan Pesawat Nirawak terhadap Kremlin

"Sembilan puluh tahun yang lalu, kebijakan Joseph Stalin dan rezim Soviet yang tidak manusiawi telah menciptakan 'kematian karena kelaparan'," katanya.

"Hari ini, infrastruktur pertanian Ukraina sekali lagi menjadi target yang sengaja ditargetkan, kali ini oleh Vladimir Putin sebagai bagian dari upayanya untuk menaklukkan dan berkuasa,” tambahnya.

Ukraina mengatakan bahwa Holodomor disebabkan oleh kebijakan pertanian Soviet.

Baca juga : Rusia Gempur Ukraina, Padamkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia

Moskow menyangkal hal ini, dan mengatakan bahwa itu adalah bagian dari kelaparan yang lebih luas yang juga mempengaruhi wilayah-wilayah Rusia di Uni Soviet.

Zelensky mengatakan bahwa mustahil bagi Kyiv untuk memaafkan atau melupakan kejahatan genosida yang mengerikan dan berterima kasih kepada negara-negara yang mengakui Holodomor sebagai kejahatan disengaja terhadap Ukraina.

"Mereka mencoba menaklukkan kami, membunuh kami, memusnahkan kami," kata Zelensky. "Mereka gagal,” tegasnya. (AFP/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat