visitaaponce.com

TNI AU Bangga sudah Operasikan Pesawat Nirawak Sejak 2015

TNI AU Bangga sudah Operasikan Pesawat Nirawak Sejak 2015
Ilustrasi pesawat nirawak(AFP)

KEPALA Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Fadjar Prasetyo mengaku bangga karena jajarannya sudah mengoperasikan unmanned aerial vehichle (UAV) alias pesawat nirawak atau yang lebih dikenal dengan drone sejak 2015. Menurutnya, UAV mampu berkontribusi nyata dalam berbagai operasi gabungan TNI.

Hal itu disampaikannya dalam acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2024 dengan tema TNI AU sebagai Angkatan Udara yang Disegani di Kawasan, Siap Mewujudkan Pertahanan Udara yang Tangguh dalam Rangka Mengamankan Wilayah Udara Nasional untuk Indonesia Maju di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (29/4).

Fadjar mengatakan Presiden Joko Widodo telah mengingatkan TNI untuk terus mengikuti perkembangan teknologi militer terkini, khususnya drone. Ia menyebut, drone telah bertransformasi menjadi kemampuan tempur yang sangat presisi dan mematikan selama dua dekade terakhir.

Baca juga : Autel Robotics Indonesia Kenalkan Autel Max 4T, Drone dengan Kemampuan Jelajah Jauh dan VITOL

"TNI AU patut berbangga karena sudah mulai mempelajari, menginisiasi, dan mengoperasikan UAV sejak 2015 hingga mampu berkontribusi nyata dalam berbagai operasi gabungan TNI," ujarnya.

Fadjar pun mengingatkan jajarannya ihwal tuntutan untuk menjadi pembelajar yang aktif dan adaptif. Itu termasuk kecakapan dalam mengamati perkembangan lingkungan strategis dengan kritis, sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat guna kemajuan organisasi.

"Ke depan, TNI AU akan terus dilengkapi dengan UAV dan UCAV (unmanned combat aerial vehicle/pesawat tempur nirawak) yang lebih modern," tuturnya.

Di samping mengoperasikan, Fadjar juga mengatakan pihaknya telah mendidik dan meningkatkan profesionalisme awak pesawat tempur tanpa awak (PTTA) melalui Skadron Pendidikan (Skadik) PTTA. TNI AU, sambungnya, turut mengirimkan personel untuk mengikuti berbagai pendidikan maupun pelatihan di bidang UAV, baik di dalam dan luar negeri.

Bagi Fadjar, kemampuan pertahanan udara yang tangguh tak mungkin diwujudkan oleh angkatannya semata. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan seluruh elemen bangsa yang mencakup pemerintah, industri, akademisi, serta sinergitas bersama TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, maupun Polri. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat