Keamanan Siber Australia Lemah 3,9 Juta Data Bocor
![Keamanan Siber Australia Lemah 3,9 Juta Data Bocor](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/d9eb1f6a818908a156ff3d2802a5db6d.jpeg)
Peretas mengakses jutaan catatan medis salah satu perusahaan asuransi kesehatan swasta terbesar di Australia, Medibank. Fakta tersebut mengungkap kelemahan keamanan siber Negeri Kanguru
"Investigasi kami sekarang telah menetapkan bahwa penjahat ini telah mengakses semua data pribadi pelanggan asuransi kesehatan swasta kami dan sejumlah besar data klaim kesehatan mereka," kata Kepala Eksekutif Medibank, David Koczkar.
Ia mengatakan informasi tentang 3,9 juta pemegang polis perusahaan dan sekitar 15% dari populasi Australia telah diretas. "Ini adalah kejahatan yang mengerikan. Ini adalah kejahatan yang dirancang untuk menyebabkan kerugian maksimal bagi anggota komunitas kita yang paling rentanrentan," tambahnya.
Kasus ini mendorong pengakuan pemerintah Australia bahwa pengamanan siber negara itu tidak memadai. Kejahatan ini terungkap pekan lalu, namun hingga kini belum diketahui berapa banyak orang yang terkena dampaknya.
Peretas mengancam akan membocorkan data, dimulai dengan seribu orang terkenal di Australia. Ancaman itu akan dibatalkan jika Medibank membayar uang tebusan. Medibank memperkirakan peretasan itu dapat merugikan perusahaan sebanyak AU$ 35 juta atau US$ 22 juta.
Peretasan sebelumnya terjadi pada perusahaan telekomunikasi Optus yang mengungkap informasi pribadi sekitar sembilan juta orang atau hampir sepertiga dari populasi penduduk Australia. Serangan terhadap Optus adalah salah satu pelanggaran data terbesar dalam sejarah Australia.
Tidak memadai
Jaksa Agung Australia, Mark Dreyfus menuduh perusahaan menimbun data sensitif pelanggan yang tidak mereka butuhkan. Perusahaan saat ini menghadapi denda kecil AU$ 2,2 juta karena gagal melindungi data pelanggan.
Dreyfus mengatakan denda ini akan dinaikkan hingga AU$50 juta. "Sayangnya, pelanggaran privasi yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir telah menunjukkan perlindungan yang ada tidak memadai. Tidak cukup hukuman untuk pelanggaran data besar untuk dilihat sebagai biaya melakukan bisnis."
Menteri Dalam Negeri Australia, Clare O'Neil mengatakan dampak dari peretasan Medibank berpotensi tidak dapat diperbaiki. "Salah satu alasan mengapa pemerintah sangat khawatir tentang ini adalah karena sifat datanya. Ketika menyangkut informasi kesehatan pribadi warga Australia, kerusakan di sini berpotensi tidak dapat diperbaiki," paparnya.
O'Neil menggambarkan peretasan sebagai tindakan 'anjing', ungkapan Australia yang ditujukan untuk sesuatu yang sangat memalukan atau tercela. (AFP/OL-12)
Terkini Lainnya
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
Erick Thohir Soroti Perayaan Berlebihan Australia di Piala AFF U-16
Kalahkan Indonesia, Australia Melaju ke Final Piala AFF U-16
Puluhan Warga Asing Diduga Imigran Gelap Terdampar di Pantai Tegalbuleud
Timnas Tetap Berpeluang, meski tidak Semudah yang Dibayangkan
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia Masuk Grup C Bersama Jepang
Brain Cipher Janji Bantu PDNS Buka Kunci Ransomware 3 Juni 2024, Siapakah Mereka?
Gagal Tangani Serangan PDNS, Komunitas Keamanan Siber Desak Menkominfo Mundur
Menkominfo Akui Pertahanan Siber Indonesia Rendah
BSSN Tegaskan Pentingnya RUU Keamanan Siber untuk Keamanan Digital Indonesia
Tempatkan Orang Berkompeten di Bidang IT dan Cybersecurity
Maksimalkan Perlindungan Siber bagi Bisnis Kecil-Menengah
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap