visitaaponce.com

Korsel Tingkatkan Pemantauan di Stasiun Kereta Bawah Tanah

Korsel Tingkatkan Pemantauan di Stasiun Kereta Bawah Tanah
Sejumlah orang menggunakan masker untuk mencegah penularan virus covid-19 di stasiun kereta bawah tanah Seoul, Korsel, 17 Maret 2022.(AFP/Jung Yeon-je)

KOREA Selatan meningkatkan pemantauan di stasiun-stasiun kereta bawah tanah yang ramai menyusul peristiwa Halloween yang mematikan dan menewaskan lebih dari 150 orang di Seoul. Peryataan itu disampaikan para pejabat pada Jumat (4/11).

Perayaan tahunan di area kehidupan malam yang populer di Itaewon berubah menjadi mematikan pada Sabtu (31/10) malam setelah puluhan ribu anak muda yang bersuka ria memadati jalan-jalan sempit dan gang-gang. Itu adalah acara Halloween pertama dalam tiga tahun yang hampir bebas dari pembatasan covid-19.

"Situasi berisiko tinggi serupa dapat terjadi pada jam sibuk kereta bawah tanah," kata Perdana Menteri Han Duck-soo, mendesak polisi untuk merespons dengan tepat guna mencegah kecelakaan akibat kepadatan.

"Mulai Jumat, polisi akan dikerahkan ke stasiun kereta bawah tanah di ibu kota untuk bergabung dengan pejabat metro dalam kegiatan pengendalian massa," kata perdana menteri.


Baca juga: Korut Tembakkan Rentetan Artileri ke Zona Penyangga


Komisaris Jenderal Polisi Nasional Yoon Hee-keun pada Selasa (1/11) mengakui pengendalian massa di lokasi bencana itu tidak memadai, mencatat polisi telah menerima banyak laporan yang memperingatkan kemungkinan kecelakaan pada malam lonjakan.

Kerumunan yang tepat dan kontrol lalu lintas oleh pihak berwenang dapat mencegah atau setidaknya mengurangi lonjakan pengunjung pesta Halloween di gang-gang, kata para ahli.

Dengan satu minggu berkabung nasional yang akan berakhir pada hari Sabtu, sebuah kelompok sipil yang telah mengadakan demonstrasi mingguan menentang pemerintahan Yoon Suk-yeol akan menggelar nyala lilin pada Sabtu malam untuk meratapi para korban.

Bencana itu menewaskan 156 dan melukai 187, menyebabkan 33 orang dalam kondisi serius. Sedikitnya 26 warga dari 14 negara termasuk di antara yang tewas. (AFP/OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat