Anggota Polisi Itaewon Bunuh Diri
![Anggota Polisi Itaewon Bunuh Diri](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/28efde65c6ef49f87da2d94e85ecb457.jpg)
SEORANG anggota kepolisian Yongsan, yang bertugas saat tragedi Itaewon ditemukan tewas di rumahnya di Seoul, Korea Selatan, pada Jumat (11/11). Ia diduga bunuh diri usai dikaitkan dengan tragedi Itaewon.
Anggota polisi dengan marga Jeong itu ditemukan meninggal dunia oleh keluarganya sekitar pukul 12.45 waktu setempat. Jeong menjadi perhatian karena ia merupakan anggota polisi yang diduga mengemban tanggung jawab atas urusan intelijen di Kantor Polisi Yongsan saat tragedi Itaewon terjadi Sabtu (29/10) lalu.
Jeong diduga menghapus laporan intelijen internal yang memberikan peringatan terkait kemungkinan terjadi kecelakaan saat pesta Halloween berlangsung di Itaewon. Jeong diduga menghilangkan bukti untuk menutupi ketidakbecusan dia saat menerima laporan.
Ia juga diduga menyalahgunakan wewenang setelah insiden tersebut. Dia pun diskors dari tugas dan memutuskan berlibur sejak penyelidikan tragedi itu digelar dan sempat diminta keterangan.
Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian Jeong. Pihak berwenang tak menemukan catatan bunuh diri.
Namun, Jeong sempat dikabarkan menelepon beberapa rekannya. Dalam perbincangan itu, Jeong mengisyaratkan keinginan untuk bunuh diri.
Korea Selatan terus menyelidiki tragedi Itaewon, termasuk terkait dugaan penghapusan dokumen pelaporan soal kerumunan di pesta Halloween tersebut. Pada Senin (7/11), seorang anggota parlemen sempat mengecam tersangka penghapusan dokumen laporan dan mendesak agar para tersangka segera ditangkap dan dihukum.
Dugaan ini terungkap ketika Komisaris Jenderal Polisi Nasional, Yoon Hee Keun, mengatakan bahwa kepala intelijen di stasiun Yongsan memerintahkan agar catatan terkait laporan keramaian dihapus.
Tragedi Itaewon terjadi pada 29 Oktober lalu. Insiden ini membuat warga geram terhadap polisi yang dianggap tak sigap menangani kerumunan sehingga mengakibatkan 156 orang meninggal dunia.
Pemerintah Seoul juga panen kecaman karena tak memiliki skema manajemen risiko terkait kerumunan besar yang tak terorganisir. (Ant/OL-4)
Terkini Lainnya
Itaewon Class akan Didaur Ulang di Jepang
BKPM: Indonesia Negara Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Terintegrasi
Moon Ga Young Teken Kontrak dengan Agensi Baru
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
BRIN-Korea Selatan Jajaki Kerja Sama Pengembangan MRI di Indonesia
Nihil WNI Jadi Korban Tabrak Massal di Korea Selatan
Amerika Serikat Kecam Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap