AS Dikecam karena Beri Imunitas untuk Pangeran Mohammed bin Salman
![AS Dikecam karena Beri Imunitas untuk Pangeran Mohammed bin Salman](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/545f304a941cee698857e992ea852fc5.jpg)
GEDUNG Putih, Jumat (18/11), membantah berupaya memperbaiki hubungan bilateral dengan Riyadh ketika pengadilan Amerika Serikat (AS) memberikan imunitas kepada putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman terkait pembunuhan Jamal Khashoggi pada 2018.
"Keputusan hukum itu sama sekali tidak terkait dengan kasusnya," klaim juru bicara keamanan Gedung Putih John Kirby, mengacu pada gugatan sipil terhadap Pangeran Mohammed bin Salman dan warga Arab Saudi lainnya oleh tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz.
"Selain itu, keputusan hukum itu tidak terkait dengan hubungan bilateral antara AS dan Arab Saudi yang tengah memburuk," lanjutnya mengacu pada dukungan Riyadh terhadap keputusan OPEC untuk memangkas produksi minyak.
Baca juga: Macron Jamu Putra Mahkota Saudi meski Diprotes Penggiat HAM
"Presiden Joe Biden dengan dengat amat sangat tegas mengecam pembunuhan brutal dan barbar terhadap Khashoggi," klaim Kirby.
Pernyataan Gedung Putih itu menanggapi kecaman Amnesty International yang menyebut pemberian imunitas untuk Pangeran Mohammed bin Salman adalah pengkhinatan.
Kelompok HAM itu juga mengecam keputusan Arab Saudi menunjuk Pangeran Mohammed bin Salman sebagai perdana menteri, yang dipandang sebagai upaya negara petrodolar itu untuk menghindari gugatan sipil dari tunangan Khashoggi.
"Pemerintah AS seharusnya malu. Apa yang mereka lakukan adalah pengkhianatan," seru Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard.
"Pertama bukti keterlibatan Pangeran Mohammed bin Salman dalam pembunuhan Jamal Khashoggi diabaikan oleh Presiden Trump, kini Presiden Biden melakukan fist bump dengan sang pangeran," lanjutnya.
Callamard menambahkan, "Apa yang dilakukan pemerintah AS sangat mengecewakan dan mengirimkan pesan bahwa mereka yang berkuasa bisa melakukan apa pun yang mereka mau tanpa konsekuensi hukum apa pun." (AFP/OL-1)
Terkini Lainnya
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
Fase Pemulangan, 66 Ribu Lebih Jemaah Haji Kembali ke Tanah Air
Pemerintah Arab Saudi Ingin Gudeg Jadi Hidangan bagi Jemaah Haji
Ini Klarifikasi Garuda Indonesia Soal Penyesuaian Jadwal Pemulangan Jemaah Haji
Puncak Haji Berbasis Fikih
Tiba Di Tanah Air, Jemaah Haji Embarkasi Makassar Tampil Dengan Pakaian Nyentrik
Isu Gaza Disoroti Forum Ekonomi Dunia di Saudi
Menlu AS Antony Blinken Kunjungi Arab Saudi Dorong Gencatan Senjata di Gaza
Saudi Perpanjang Pemangkasan Pasokan Minyak Sejuta Barel Sehari
Lima Reformasi Sosial Utama oleh Putra Mahkota Saudi MBS
Arab Saudi Tetap Ingin Normalisasi Hubungan dengan Israel
Telepon Putin, Putra Mahkota Saudi Tawarkan Mediasi Rusia-Ukraina
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap