visitaaponce.com

Rishi Sunak Era Emas Hubungan Inggris dan Tiongkok Sudah Berakhir

Rishi Sunak: Era Emas Hubungan Inggris dan Tiongkok Sudah Berakhir
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak(AFP)

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan bahwa era emas hubungan negaranya dengan Tiongkok sudah berakhir. Kini Inggris siap bersaing dengan Negeri Tirai Bambu termasuk mencegahnya mendominasi dunia.

"Mari kita perjelas, apa yang disebut 'era keemasan' sudah berakhir, bersamaan dengan gagasan naif bahwa perdagangan akan mengarah pada reformasi sosial dan politik," kata Sunak.

Ia mengatakan era keemasan hubungan Inggris dengan Tiongkok sudah berakhir. Sebagai akibatnya perlu mengembangkan pendekatan khas Inggris terhadap Tiongkok.

Sunak menambahkan bahwa Beijing secara sadar bersaing untuk mendapatkan pengaruh global dengan menggunakan semua tuas kekuasaan. "Itu menimbulkan tantangan sistemik terhadap nilai-nilai dan kepentingan Inggris," jelasnya.

London juga mengecam Beijing atas pemukulan terhadap seorang jurnalis kantor berita BBC yang sedang meliput aksi protes pembatasan Covid-19 di Shanghai. Sebagai gantinya, Sunak berencana memprioritaskan memperdalam hubungan perdagangan dan keamanan dengan sekutu Indo-Pasifik. "Ekonomi dan keamanan tidak dapat dipisahkan di kawasan Indo-Pasifik," tegasnya.

Namun beberapa orang di Partai Konservatif Sunak mengkritik perdana menteri, menganggapnya kurang keras terhadap Tiongkok dibandingkan pendahulunya, Liz Truss.

Saat mencalonkan diri untuk posisi teratas melawan Liz Truss, Rishi Sunak berjanji akan bersikap keras terhadap Tiongkok jika dirinya menang. Kala itu, ia menyebut Tiongkok sebagai ancaman nomor satu terhadap keamanan domestik dan global.

Namun, pertemuan yang direncanakan antara PM Sunak dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela KTT G20 bulan ini di Bali gagal.

“Kami menyadari Tiongkok menimbulkan tantangan sistemik terhadap nilai-nilai dan kepentingan kami, tantangan yang semakin akut saat bergerak menuju otoritarianisme yang lebih besar," sebut PM Sunak, mengacu pada pernyataan BBC bahwa salah satu jurnalisnya telah dipukuli oleh polisi Tiongkok.

"Tentu saja, kita tidak bisa begitu saja mengabaikan signifikansi Tiongkok dalam urusan dunia untuk stabilitas ekonomi global atau masalah seperti perubahan iklim. Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, dan banyak lainnya juga memahami hal ini," ungkap Sunak. (The Guardian/OL-12)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat