Rishi Sunak Era Emas Hubungan Inggris dan Tiongkok Sudah Berakhir
![Rishi Sunak: Era Emas Hubungan Inggris dan Tiongkok Sudah Berakhir](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/41f110697fc6525aa54944cd41c7612d.jpeg)
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan bahwa era emas hubungan negaranya dengan Tiongkok sudah berakhir. Kini Inggris siap bersaing dengan Negeri Tirai Bambu termasuk mencegahnya mendominasi dunia.
"Mari kita perjelas, apa yang disebut 'era keemasan' sudah berakhir, bersamaan dengan gagasan naif bahwa perdagangan akan mengarah pada reformasi sosial dan politik," kata Sunak.
Ia mengatakan era keemasan hubungan Inggris dengan Tiongkok sudah berakhir. Sebagai akibatnya perlu mengembangkan pendekatan khas Inggris terhadap Tiongkok.
Sunak menambahkan bahwa Beijing secara sadar bersaing untuk mendapatkan pengaruh global dengan menggunakan semua tuas kekuasaan. "Itu menimbulkan tantangan sistemik terhadap nilai-nilai dan kepentingan Inggris," jelasnya.
London juga mengecam Beijing atas pemukulan terhadap seorang jurnalis kantor berita BBC yang sedang meliput aksi protes pembatasan Covid-19 di Shanghai. Sebagai gantinya, Sunak berencana memprioritaskan memperdalam hubungan perdagangan dan keamanan dengan sekutu Indo-Pasifik. "Ekonomi dan keamanan tidak dapat dipisahkan di kawasan Indo-Pasifik," tegasnya.
Namun beberapa orang di Partai Konservatif Sunak mengkritik perdana menteri, menganggapnya kurang keras terhadap Tiongkok dibandingkan pendahulunya, Liz Truss.
Saat mencalonkan diri untuk posisi teratas melawan Liz Truss, Rishi Sunak berjanji akan bersikap keras terhadap Tiongkok jika dirinya menang. Kala itu, ia menyebut Tiongkok sebagai ancaman nomor satu terhadap keamanan domestik dan global.
Namun, pertemuan yang direncanakan antara PM Sunak dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela KTT G20 bulan ini di Bali gagal.
“Kami menyadari Tiongkok menimbulkan tantangan sistemik terhadap nilai-nilai dan kepentingan kami, tantangan yang semakin akut saat bergerak menuju otoritarianisme yang lebih besar," sebut PM Sunak, mengacu pada pernyataan BBC bahwa salah satu jurnalisnya telah dipukuli oleh polisi Tiongkok.
"Tentu saja, kita tidak bisa begitu saja mengabaikan signifikansi Tiongkok dalam urusan dunia untuk stabilitas ekonomi global atau masalah seperti perubahan iklim. Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, dan banyak lainnya juga memahami hal ini," ungkap Sunak. (The Guardian/OL-12)
Terkini Lainnya
Bea Cukai dan Polri Ungkap Clandestine Lab Terbesar di Indonesia Milik Jaringan Tiongkok
Sekjen Kemnaker Terinspirasi oleh Pengelolaan SDM Tiongkok
Kadin: Wacana Bea Masuk Impor 200% akan Menyulitkan Pengusaha
Netizen Tiongkok Kecam Pernyataan PBSI Soal Penanganan Medis Zhang Zhi Jie
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Asosiasi Akui Alami Penurunan Produksi Akibat Keramik Impor yang Banjiri Pasar Dalam Negeri
Nigel Farage Maju Sebagai Kandidat Pemilu Inggris
Usulan Wajib Militer Rishi Sunak Dikritik Partai Konservatif Britania
Kerajaan Inggris Tunda Rencana Musim Panas Karena Kampanye Pemilihan
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak Umumkan Pemilihan Umum Mendadak pada 4 Juli
30.000 Orang Jadi Korban Transfusi Darah Terkontaminasi HIV dan Hepatitis
PM Inggris Rishi Sunak Akan Umumkan Bantuan Militer untuk Ukraina Saat ke Polandia
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap