visitaaponce.com

UE Sambut Kroasia ke Zona Schengen, Bulgaria dan Rumania Ditolak

UE Sambut Kroasia ke Zona Schengen, Bulgaria dan Rumania Ditolak
Peta jangkauan Zona Schengen di Uni Eropa setelah permohonan Kroasia diterima.(AFP)

UNI Eropa (UE) pada Kamis (8/12) menyetujui Kroasia sebagai anggota terbaru zona Schengen atau bebas pemeriksaan perbatasan mulai bulan depan, tetapi Austria dan Belanda memblokir Rumania dan Bulgaria untuk bergabung.

Aksesi Kroasia mulai 1 Januari akan menjadikannya anggota ke-27 Schengen, yang akan terdiri atas 23 dari 27 negara UE, ditambah Swiss, Norwegia, Liechtenstein, dan Islandia.

Hasilnya adalah berita pahit bagi Bulgaria dan Rumania, dua negara termiskin di UE, yang telah mencoba selama satu dekade untuk bergabung dengan Schengen dan yang penawarannya terkait, tidak seperti Kroasia.

Keputusan untuk memperluas Schengen harus diambil dengan suara bulat, tetapi Austria menerapkan hak vetonya, karena khawatir dengan adanya Bulgaria dan Rumania di wilayah Schengen akan meningkatkan arus masuk pencari suaka yang sudah tinggi.

Belanda sama-sama berniat untuk menahan Bulgaria, yang berdampak pada tawaran kembar Rumania.

"Terlepas dari kekecewaan yang akan kami lihat dari dua negara anggota ini, kami memiliki keputusan tegas dan kesiapan untuk melanjutkan masuk ke Schengen,” kata Menteri Dalam Negeri Bulgaria Ivan Demerdzhiev.

"Saya juga kecewa dengan hasil Bulgaria dan Rumania," kata komisaris urusan dalam negeri Uni Eropa Ylva Johansson kepada wartawan.

Kedua negara layak menjadi anggota penuh Schengen dan upaya lebih lanjut akan dilakukan untuk membawa mereka ke sana dalam dua tahun ke depan.


Baca juga: Prancis Gratiskan Kondom untuk Warga Usia 18-25 Tahun


Dia memberi selamat kepada Kroasia atas aksesinya. Polisi perbatasan Kroasia mengatakan mereka siap untuk terhubung dengan negara Schengen lainnya mulai 1 Januari, tetapi persiapan teknis berarti bahwa bandara negara itu hanya akan dapat menyusul mulai 26 Maret.

Menjelang pertemuan Kamis, Menteri Dalam Negeri Austria Gerhard Karner mengatakan dia akan menerapkan hak veto negaranya terhadap Bulgaria dan Rumania.

"Saya kira salah kalau sistem yang tidak jalan di banyak tempat harus diperbesar," katanya.

"Austria telah mencatat lebih dari 100.000 penyeberangan perbatasan ilegal tahun ini," tambahnya.

Zona Schengen memungkinkan orang bepergian antarnegara anggotanya untuk menyeberang secara umum tanpa harus menunjukkan paspor, KTP, atau visa.

Menteri dalam negeri sering mewaspadai bagaimana hal itu memungkinkan individu untuk memasuki negara UE lainnya ketika mereka tidak memiliki hak untuk melakukannya.

Namun sering disebut-sebut sebagai contoh prinsip kebebasan bergerak yang dijunjung UE, dan memiliki manfaat nyata bagi negara-negara peserta, khususnya meningkatkan pariwisata.

"Saya belum dapat memahami suara rekan Austria saya," Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser. (CNA/OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat